Belantara Sunyi

Membisu aku di sayap lamunan
Tentang temaram
Haru sesakkan relung kalbu
Berserak puing-puing hati
Sementara kidungku menyebut Ilahi
Perlahan ku berjalan di belantara ayat suci

Bisik kudengar sesak di telingaku
Ada legenda tentang masa lalu
Kakiku terkulai
Letih...
Wajahku memucat pasi
Putih...
Adakah terbias ruang cahaya
Dalam tebaran doa yang kugita?

Belantara ayat suci terbias sepi
Sang makhluk masih terbuai dalam mimpi
Tentang khayal imaji dalam animasi

Derap langkahku injak rerumputan
Gemerisik tikar tersentuh jemari
Jiwa ragaku bersujud
Kurasa desau angin sibak rambutku
Malaikat maut kan datang
Nyawaku kan segera melayang
Aku sadar...
Belantara ayat suci masih sepi
Bahkan sang hantu pun tak terdengar
Lengang...
Aku masih bisa mendengar
Adzan di surau bersiul pelan
Kabarkan tentang hari yang cerah
Bangun...bangunlah hai manusia
Ada pagi yang menanti

Tapi, belantara ayat suci masih sepi
Hanya rerumputan yang menari
Hanya jangkrik yang masih menyanyi
Sementara manusia masih berimajinasi
Dalam khayal-khayal senandung mimpi
Ada tentang cerahnya esok hari
Tentang kehidupan nan abadi
Namun mereka lupakan Ilahi
Ah, belantara ayat suci masih sepi...