Mejelang dua tahun setelah dilakukan groundbreaking pada 9 Juni 2021, Proyek Pembangunan Bukit Algoritma di Cikidang Kabupaten Sukabumi masih jalan di tempat tanpa kejelasan. Bahkan proyek yang sebelumnya digadang-gadang seperti Silicon Valley ini seperti mati suri tanpa progres yang jelas.

Up Supriyanto (36) warga Cikidang Kabupaten Sukabumi, menceritakan kondisi saat ini. Menurut dia, sejak adanya groundbreaking pada 9 Juni 2021 hingga kini belum ada perkembangan.

"Saya sebagai orang Cikidang asli, ya proyek ini jalan di tempat. Awalnya warga menyambut baik tentunya, karena konon proyek ini akan ada pengembangan industri dan teknologi 4.0. Tidak ada kejelasan," jelas Up Suprianto yang merupakan tokoh pemuda setempat.

Dia juga dari awal menyebutkan bahwa Bukit Algoritma rencananya dibangun di lahan seluas 888 hektare, yang mencakup empat desa merupakan proyek yang menjanjikan karena bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat Cikidang.

"Tentu saja, kami berharap proyek ini berlanjut. Ada empat desa yang akan digunakan, di Kecamatan Cikidang, yakni Cicareuh, Pangkalan, dan Tamansari. Sementara, Desa Neglasari masuk Kecamatan Cibadak. Kalau dilanjutkan kami sangat bahagia," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pangakalan, Kecamatan Cikidang, Usep Saepulrohman dalam sambungan selurer membenarkan bahwa proyek Bukit Algoritma belum ada informasi terkait kapan akan dibangun dan dilanjutkan.

Bahkan sepengetahuannya, bahkan tim dari Bukit Algoritma belum ada yang datang ke Pemerintahan Desa Pangkalan untuk membahas proyek besar tersebut. Setelah peletakan batu pertama, proyek itu belum ada kegiatan pembangunan lagi.

"Iya, saya tidak bisa berbicara banyak. Sementara ini pembangunan memang belum ada kegiatan dan kejelasan. Ya, kalau harapan sih segera dibangun kalau memang proyek ini benar adanya.”