Kasus pemerkosaan yang mengerikan terhadap seorang mahasiswi di Pandeglang, Banten, telah terungkap pada Senin, 26 Juni 2023. Korban yang tidak disebutkan namanya dikabarkan telah menjadi korban pemerkosaan berulang kali dan menghadapi ancaman pembunuhan yang mengerikan dari pelakunya.

Melalui akun Twitter @zanatul_91, kakak kandung korban bernama Iman Zanatul Haeri membeberkan kejadian ini kepada publik. Ia mengungkap bahwa adiknya telah menderita selama tiga tahun sebagai korban pemerkosaan yang kejam.

Pelaku tidak hanya memperkosa adiknya, tetapi juga mengancam akan menyebarkan rekaman video pemerkosaan tersebut kepada teman-teman dan bahkan dosen korban.

Iman Zanatul Haeri mengungkapkan dalam cuitannya, "Adik saya diperkosa. Pelaku memaksa menjadi pacar dengan ancaman video/revenge porn. Selama 3 tahun ia bertahan penuh siksaan." Ungkapan tersebut diambil dari akun Twitter miliknya.

Iman menjelaskan bahwa ia pertama kali mengetahui bahwa adiknya menjadi korban pemerkosaan setelah adik laki-lakinya menerima pesan pribadi berupa video asusila. Pesan tersebut dikirim melalui akun Instagram yang tidak dikenal.

"Adik laki-laki kami, RK (kami 8 bersaudara) menerima pesan pribadi dari akun Instagram yang tidak dikenal," tulis Iman.

Dalam video tersebut, adik korban direkam tanpa sadar ketika perbuatan bejat terjadi.

"Ketika di klik, isinya video asusila korban (adik kami) yang sedang direkam tanpa sadar," ungkapnya.

Iman menceritakan bahwa pada Kamis, 15 Desember 2022, ia menerima telepon dari orang tak dikenal yang menjelaskan tentang video tersebut. Namun, ia dan keluarga masih belum yakin bahwa adiknya adalah orang yang terlihat dalam video tersebut.

"Dalam video tersebut, layarnya terbagi menjadi empat bagian. Satu bagian menunjukkan foto korban (adik kami) sedang menerima sebuah penghargaan, dua dan tiga adalah foto adik saya saat mengikuti sebuah kompetisi," ucap Iman.

"Pada layar keempat terlihat adik saya sedang diperkosa dengan paksa oleh pelaku yang merekamnya tanpa sepengetahuannya," tulisnya.

Tidak yakin bahwa orang dalam video tersebut adalah adiknya, Iman berusaha mencari informasi dari teman-teman adiknya. Ternyata, video tersebut telah tersebar luas dan banyak orang yang mengetahuinya.

"Mereka semua telah mengetahui video tersebut. Hal ini terjadi karena pelaku selalu mengirim video revenge porn kepada semua teman-teman yang dekat dengan korban (adik kami)," ungkapnya.

Pelaku yang diketahui bernama Alwi Husen Maolana (AHM) juga mengancam korban akan menyebarkan video pemerkosaan itu kepada dosen-dosennya di kampus.

"Bahkan pelaku berkali-kali mengancam akan mengirim video tersebut kepada dosennya hanya karena korban sibuk kuliah," tutur Iman.

Iman dan keluarga yang tidak dapat menerima perbuatan AHM telah melaporkan kasus ini ke Polda Banten. Setelah melalui proses penyidikan yang panjang, pada tanggal 21 Februari 2023, pelaku akhirnya ditahan.

Namun, setelah penangkapan AHM, Iman mengakui bahwa keluarganya mengalami intimidasi dari berbagai pihak.

"Di sisi lain, keluarga pelaku menyebarkan informasi bahwa ini hanya kasus pacaran biasa. Belum lagi mereka berkeliling ke keluarga kami, baik yang jauh maupun dekat, untuk menekan upaya perdamaian dengan menceritakan versi cerita mereka sendiri," jelasnya.

Sementara itu, Iman juga mengungkapkan bahwa adiknya tidak hanya menjadi korban pemerkosaan, tetapi pelaku AHM juga memerintahkan korban untuk bunuh diri.

"Cepet sono bunuh diri. Sok bunuh diri aja. Sino bunuh diri aja dah anjing," tulis AHM.

Selain itu, pelaku juga berusaha membunuh korban.

"Pelaku berkali-kali berniat membunuh adik kami. Pernah menghunuskan pisau ke leher adik kami, bahkan meminta agar adik kami sebaiknya membunuh dirinya sendiri," tambah Iman.

Iman juga menyampaikan bahwa pelaku pernah memukul dan menjambak rambut korban dengan kejam.

"Satu hal yang membuat kami tidak mundur sekalipun adalah cerita korban (adik kami) saat dipukul, ditonjok, dijambak, digusur, dan terbentur tangga saat ditarik paksa oleh pelaku," pungkasnya.

Kasus pemerkosaan yang menimpa mahasiswi di Pandeglang, Banten tersebut saat ini sedang menjadi sorotan publik. Disinyalir penegak hukum di Pandeglang, Banten yang menangani kasus ini melindungi pelaku.