Warung ayam goreng dan sop buntut Pak Supar di Semarang jadi buah bibir, gegara video salah satu pembelinya viral di media sosial. Pembeli itu membagi pengalamannya makan di warung tersebut dan mengaku nyaris digetok hingga mencapai hampir Rp 1 juta. Berikut cerita lengkapnya.

Viral di TikTok

Pembeli wanita tersebut membagi pengalamannya melalui akun Tiktok @ndoisme, Kamis (28/9). Dia menceritakan pengalamannya makan di warung ayam goreng Pak Supar yang disebutnya cukup legendaris di Semarang.

Lewat video TikTok itu, dia bercerita memesan ayam goreng, sop buntut dan menu pelengkap seperti ati, ampela, dan petai. Saat datang ke warung itu, dia pergi bersama enam orang lainnya.

"Aku bukan bermaksud menjelekkan tempat makan ini. Ini tempat makan enak banget. Ayam gorengnya enak pol, tapi pas mau bayar membagongkan pol," tuturnya.

Dia dan temannya memesan ayam sebanyak 8 potong. Kemudian 4 sop buntut, petai, 8 ati, 8 ampela, 3 sambal, 1 usus, 9 nasi, 6 es teh manis, dan 3 es jeruk.

"Selesai makan kita mau bayar dan ada karyawan yang datang ke meja kita untuk menghitung total pesanan. Setelah dihitung-hitung karyawan dapat di angka Rp 980 ribu sekian, gue langsung shock," ujarnya.

Menurutnya harga yang diberikan karyawan tersebut tidak sesuai dengan pesanan. Oleh karenanya dia lalu meminta nota agar rincian pesanannya jelas.

"Gue bilang masnya minta kuitansi. Masnya gelagapan gitu, mundur gak tahu kemana, nunggu hampir setengah jam," ujarnya dalam video.

Ternyata Totalnya Rp 683 Ribu

Setelah kembali dengan nota pembayaran, karyawan itu merincikan apa saja yang sudah dipesan. Ternyata total pesanan hanya mencapai Rp 683.000.

"Pas ngitung di meja Rp 980 sekian. Pas aku minta notanya jadi Rp 683.000. Masnya bilang maaf kalau tadi salah ngitung karena cuma corat-coret di meja aja," ujarnya.

Dia berharap dengan pengalamannya nyaris kena getok harga itu bisa mengingatkan orang ketika makan di warung makan.

"Karena kalau kayak gini kan bisa merugikan owner dan kita sebagai pembeli. Harusnya kita bayar sesuai harga tapi ada oknum yang menaikkan harga untuk keuntungan sendiri. Bukan masalah mahal atau gaknya," tuturnya.

Pihak Warung Pak Supar Angkat Bicara

Pihak Ayam Goreng dan Sop Buntut Pak Supar Semarang pun buka suara terkait video viral itu.

"Kita minta maaf saja kalau seumpama ada kesalahan, kita konfirmasi saja ke karyawan kita baik-baiklah selesaikan," kata seorang pegawai, Andi Wahyudi, di restoran Ayam Goreng dan Sop Buntut Pak Supar, Jalan Muhammad Suyudi, Semarang, Jumat (30/9/2022).

Murni Kesalahan Hitung

Andi menerangkan tidak ada niat pegawainya untuk mengambil keuntungan pribadi. Menurutnya, hal itu murni karena adanya kesalahan menghitung semata.

"Itu karyawan yang menghitung tahunya ayamnya habis dimakan semua, ternyata masih ada sisa ayam. Jadi memang sebelum pembayaran memang habisnya kan Rp 900 (ribu) berapa, setelah dia minta nota minta kuitansi habisnya cuma Rp 600 (ribu) berapa, karena kesalahan ayam saja, salah menghitung," jelasnya.

Konsep Penyajian Menu

Dia menerangkan penyajian di restorannya langsung memberikan ayam melebihi jumlah pengunjung dalam satu meja. Setiap pembeli bisa menghabiskan ayam tersebut atau menyisakannya di meja.

Andi menyebut peristiwa salah hitung dulu juga pernah terjadi. Namun tidak seramai seperti sekarang ini.

"Pernah sih kejadian gitu, ya mungkin penyajian ayam itu nggak kasih komunikasi sama yang menghitung," lanjutnya.

Restoran Berdiri Sejak 1974

Andi menuturkan di restoran ayam goreng Pak Supar tidak ada pegawai yang memiliki tugas khusus. Seluruh karyawan restoran yang berdiri sejak 1974 ini bisa menjadi kasir, juru masak, atau penerima tamu.

Dia menyebut salah satu pesan dari pendiri restoran itu adalah agar menjaga pelayanan dengan baik. "Rasa sama pelayanan konsumen harus baik, rasa harus dijaga jangan sampai berubah," terang dia.