Anak Tukang Becak Ini Berhasil Meraih Gelar Doktor di Usia Muda

ZonaKamu - Meski terlahir dari keluarga serba kekurangan, tidak menyurutkan semangat gadis belia ini untuk menyelesaikan studi hingga program doktor. Bila tekun dan bersungguh-sungguh, serta bersamaan dengan ridha Allah SWT, maka segalanya dapat terwujud.

Penegasan itu disampaikan KH Taufik Hasyim, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, Jawa Timur, atas prestasi yang diraih Lailatul Qomariyah (Laila). Anak pengayuh becak asal Pamekasan tersebut berhasil meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

"Selamat kepada Laila. Walaupun lahir dari keluarga yang sederhana, dia mampu bangkit dan meraih doktor," kata Kiai Taufik, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Kiai Taufik menambahkan, bahwa prestasi dapat dimiliki oleh siapa pun yang memiliki itikad besar. Asal dibarengi dengan tekun dan sungguh-sungguh, maka cita-cita dapat diraih.

"Dari Laila, kita belajar bahwa prestasi bisa diraih oleh siapa saja, tanpa melihat status sosial. Yang penting memiliki sifat tekun dan bersungguh-sungguh," imbuhnya.

Dalam pandangan Kiai Taufik, banyak hal yang dapat dicontoh dan diteladani dari diri Laila. Dan itu juga yang harusnya turut menginspirasi anak muda di Nahdlatul Ulama.

"Semoga pemuda IPNU-IPPNU, PMII, Ansor dan Fatayat NU bisa meniru langkah semangatnya," harap alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri tersebut.

Di tempat terpisah, Laila yang lahir tahun 1992 mengemukakan bahwa untuk menuntaskan pendidikan hingga tingkatan tertinggi, dia melewati dengan prihatin. 

"Saat di bangku sekolah dasar, setiap hari saya diantar dengan becak. Sehingga saya dikira anak orang kaya, padahal itu bapak saya," kenangnya.

Bahkan, ketika di SMA, dia sempat minder karena teman-temannya ke sekolah dengan mengendarai motor. Sedangkan dia menggunakan sepeda angin yang dititipkan di rumah temannya, dekat SMAN 1 Pamekasan.

Setelah lulus SMA, anak pasangan Suningrat dan Rusmiati ini memiliki cita-cita menjadi dosen, hingga akhirnya memberanikan diri untuk melanjutkan pendidikan ke salah satu perguruan tinggi ternama, tepatnya di Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).

Selama kuliah, Laila banyak menghabiskan waktunya untuk belajar, sehingga akhirnya mendapat beasiswa untuk kuliah sampai S3 dan berhasil lulus.