Surat Menantu

Seorang ibu yang begitu bahagia karena anak lelakinya baru menikah, berkata pada menantu perempuannya agar tidak lupa berkirim surat saat mereka akan berbulan madu ke luar negeri.

Si menantu perempuan pun mengangguk dan berjanji untuk berkirim surat begitu mereka telah sampai di negara tujuan bulan madu mereka.

Lewat satu minggu setelah itu, si menantu perempuan ini benar-benar berkirim surat kepada ibu mertuanya. Tulisan dalam suratnya nampak awut-awutan dan sulit dibaca...

Yth, Ibu Mertua.

Ibu, sejak kami menikah dua minggu yang lalu, kehidupan rumah tangga kami terasa sangat membahagiakan. Mas Joni pun sangat sayang kepada saya. Hanya saja ada satu kebiasaan Mas Joni yang membuat saya agak repot. Sebagaimana yang mungkin Ibu tahu, Mas Joni sangat tergila-gila dalam hal ‘gituan’. Bukan hanya di tempat di tidur, kadang saya ‘digituin’ di lantai, di dapur, di kamar mandi, di meja makan, di ruang tamu, bahkan kadang pula di teras rumah atau di kebun belakang. Terlebih lagi, urusan ‘gituan’ bagi Mas Joni sepertinya lebih penting daripada makan, sehingga dalam sehari kami bisa melakukannya sampai lima belas kali.

Demikianlah Ibu, kabar tentang kami saat ini.

Salam hormat,
Menantu

NB:
Ibu, maaf kalau tulisan saya ini awut-awutan dan sulit dibaca. Soalnya sewaktu menulis surat ini, Mas Joni juga sedang ‘gituin’ saya.