Salah satu keledai Nasruddin ada yang amat malas. Keledai yang satu ini lambat sekali kalau berjalan, hingga jarak yang satu kilometer harus ditempuhnya sampai berjam-jam lamanya.
Suatu hari, Nasruddin mengendarai keledainya yang amat malas itu untuk pergi ke suatu tempat. Di tengah perjalanan, dia berpapasan dengan seorang kawannya.
“Hei, Nasruddin,” sapa kawannya itu, “kau mau kemana?”
“Aku mau sholat Jum’at di kampung sebelah,” jawab Nasruddin.
Kawannya heran. “Lho, tapi ini kan masih hari Kamis?”
“Iya, aku tahu,” sahut Nasruddin, “tapi keledaiku ini amat istimewa, dia lambat sekali kalau berjalan. Aku sudah bersyukur kalau besok bisa tiba di masjid itu tepat pada waktunya.”
