Tengah malam itu Nasruddin terjaga dari tidurnya, dan kemudian membangunkan istrinya yang masih tertidur di sebelahnya.
“Ada apa?” tanya istri Nasruddin dengan mengantuk.
“Cepat ambilkan kacamataku,” kata Nasruddin dengan cepat-cepat. “Aku sedang mimpi indah sekali. Aku harus memakai kacamataku agar bisa lebih jelas lagi…”
Kota yang Aneh
Untuk suatu keperluan, Nasruddin tiba di sebuah kota yang masih asing baginya. Saat itu sedang musim salju, hingga lapisan es menutupi hampir semua tanah di kota itu. Ketika sedang melangkah untuk mencari penginapan, Nasruddin dikejutkan dengan suara gonggongan anjing yang mendekatinya.
Nasruddin segera membungkuk mengambil batu untuk melempar anjing itu, namun rupanya batu-batu yang ada di dekatnya telah melekat sangat kuat dengan salju sehingga Nasruddin tidak bisa mengambilnya.
“Kota ini benar-benar aneh,” pikir Nasruddin, “penduduk kota ini mengikat batu-batunya tetapi membiarkan anjingnya bebas…”
