Ikut Nitip

Warni sudah sering mendengar kalau hubungan seks pertama kali di malam pengantin itu akan terasa sakit. Karenanya, dia sangat ketakutan ketika dia dinikahkan dengan seorang lelaki.

Ketika memasuki malam pertamanya, Warni menolak dan berontak saat disentuh oleh suaminya sendiri karena merasa sangat takut untuk berhubungan seks. Akibatnya, sampai tujuh hari menikah, suaminya sama sekali tak bisa melakukan hubungan badan dengan Warni.

Pada malam kedelapan, menjelang tengah malam, Warni bangkit dari tempat tidur dan beranjak untuk keluar dari kamar. Suaminya menegur, “Mau kemana, Dik?”

“Mau buang air kecil,” jawab Warni.

Si suami jadi punya pikiran baru, “Aku boleh nitip nggak?”

“Nitip? Emang bisa?” tanya Warni heran.

“Bisa aja.”

“Gimana caranya?” tanya Warni makin penasaran.

“Sini, aku kasih tahu caranya.”

Maka berhasillah si suami menyalurkan hasratnya yang selama ini terpendam, dan setelah selesai, Warni pun ke kamar mandi sementara si suami tertidur dengan pulas.

Besoknya, menjelang tengah malam, Warni membangunkan suaminya yang telah tidur.

“Mas, Mas, bangun...”

“Ada apa?” tanya suaminya dengan suara mengantuk.

“Aku mau buang air kecil nih,” kata Warni. “Mau nitip lagi nggak?”