Abra Kadabra

Lihat itu tukang-tukang sulap
Dalam kemewahan tiada tara
Mencipta hasrat dan segala yang teringin
Tanpa peduli di sekeliling
Dolar-dolar menumpuk
Tertimbun dalam gudang
Untuk anak cucu tujuh puluh turunan
Abra kadabra...!
Yang khayal bisa menjadi nyata

Para penonton terkagum dan terbengong
Hanya bisa berteriak kapan
Dan apakah mampu terwujud untuk dirinya
Sementara peluh berkucur kotor berkeringat
Tak terhirau dalam perjalanan hari-hari
Namun mereka tak peduli dan tak tahu
Kapan harus berhenti

Mereka terus berlari menggapai aladdin
Yang terbang di kisi-kisi pelangi
Mereka berteriak, menjerit
Dalam sejuta abra kadabra
Tapi khayalan tetap fatamorgana

Tukang-tukang sulap tak pernah mampu dikalahkan

Terlindung domba-domba
Terhormat di antara sahaya
Tukang sulap main bentak main jilat main sulap

Siapa yang menantang bisa jadi binatang
Siapa yang coba membangkang?
Siapa?!
Abra kadabra...!
Manusia pun disulap menjadi kera
Abra kadabra
Puisi ini pun selesai sampai di sini