Telur dan Trik Selingkuh

Sudah lama Jono berpacaran dengan Mawar. Namun suatu hari, Mawar dilamar oleh Harto, seorang duda kaya di kampung mereka. Si Harto ini punya usaha peternakan ayam yang sangat besar dan termasuk orang paling kaya di kampung mereka.

Tentu saja Jono menjadi kesal dan merasa patah hati. Namun keinginannya untuk dapat melampiaskan kekesalan hatinya akhirnya muncul ketika suatu hari ia melihat Harto sedang asyik dengan ayam-ayamnya di depan rumah.

“Pak Harto,” sapa Jono dengan ramah, “saya ingin sekali merasakan telur ayam Bapak. Boleh tidak kalau saya minta satu butir?”

“Oh, boleh saja,” sahut Harto. “Minta saja sama Mawar. Dia ada di belakang, lagi ngurusin ayam di sana.”

Maka masuklah Jono ke bagian belakang rumah, tempat Mawar sedang asyik mengurusi ayam-ayam dalam kandang.

“Mawar,” kata Jono, “aku ke sini untuk bercinta denganmu. Aku sudah mendapat ijin dari Pak Harto.”

“Ah, yang benar...?” sahut Mawar.

“Benar!” jawab Jono menegaskan. “Kalau tak percaya, coba saja tanyakan padanya.”

Maka Mawar pun berteriak dan bertanya pada suaminya, “Paaak, benar nih Jono boleh dikasih...???”

“Iyaaa!” sahut Harto dari depan. “Kasih sajaaa...!”

Maka bercintalah Jono dengan Mawar di antara kandang-kandang ayam di bagian belakang rumah itu. Beberapa saat kemudian, setelah merasa puas, Jono pun melangkah ringan ke halaman depan.

Di halaman depan, Harto masih asyik dengan ayam-ayamnya. Jono pun tak lupa mengucapkan terima kasih. Kemudian berlalu dengan hati yang puas.

Beberapa saat kemudian, Harto menuju ke ruang belakang untuk memasukkan beberapa ayam ke kandangnya. Saat di tanah melihat ceceran berwarna putih berserakan, Harto pun menggumam, “Anak itu gimana sih? Makan telur kok putihnya dibuang di sini...”