Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menguji coba pembatasan pembelian LPG 3 Kg secara nasional mulai 2023.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, saat ini kebijakan pembatasan itu sebetulnya sudah berlaku di beberapa daerah.

"Sekarang kita sudah mulai (pembatasan), namun tahun depan kita full-kan," ujarnya di Gedung DPR RI.

Menurutnya, pembatasan ini dilakukan untuk mencapai target pemerintah yakni subsidi tepat sasaran. Sebab, selama ini pembeli LPG 3Kg bukan hanya masyarakat miskin yang berhak, tapi ada juga orang kaya.

"Jadi ini kita evaluasi apa yang pernah dilakukan, dan sekarang gimana supaya lebih tepat sasaran," jelasnya.

Tutuka mengatakan, pemerintah akan menggunakan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang saat ini dimiliki untuk diintegrasikan ke aplikasi MyPertamina secara bertahap. Ia mengatakan konsep pembatasan akan sama dengan pembelian BBM subsidi.

Nantinya, masyarakat yang bisa membeli LPG 3Kg adalah yang datanya sudah ada di aplikasi MyPertamina. Sedangkan masyarakat miskin yang datanya belum ada di P3KE bisa langsung registrasi di aplikasi MyPertamina.

Namun, sekali lagi Tutuka menekankan ini hanya proses uji coba saja dengan tujuan pendataan, bukan pembatasan total.

"Kita pakai data P3KE sekarang. Nah itu kita coba terapkan, sudah di 5 kabupaten/kota, Cipondoh, Tangerang Selatan, terus ada yang di Semarang, ada lima gitu lah. Tahun ini kita full kan (uji coba pembatasan)," pungkasny