Kejadian orang ditabrak kereta api (KA) kerap terjadi terutama di perlintasan tak berpalang pintu, dan dipastikan kondisi korban tidak utuh. Tetapi itu tidak terjadi pada Sugiati (35), karena perempuan itu tetap utuh tanpa luka sedikit pun meski telah ditabrak KA Gajayana sampai tersungkur di atas rel, kemudian masih digilas beberapa gerbong di atasnya, Senin (14/11/2022) pagi.

Warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar itu ditabrak dari arah belakang ketika sedang jogging di atas rel KA sekitar pukul 06.00 WIB. Dan yang ajaib, badannya ditemukan tertelungkup membujur searah di atas rel KA dan hanya pingsan. Badannya tetap utuh.

Warga yang mengetahui dan melihat kejadian itu seketika melongo, karena korban tidak lecet saat ditemukan di tengah rel KA di Lingkungan Pandean, Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi itu. Tidak seperti kebanyakan korban tertabrak KA, yang hancur bahkan tubuhnya tak berbentuk lagi.

Dan saat diangkat dari tengah rel, korban diketahui hanya pingsan sehingga warga kembali kaget, karena sempat mengira korban sudah tewas. "Kami masih melakukan penyelidikan apa yang terjadi sehingga korban sampai berada di tengah. Ada yang tahu kalau ia seperti sedang berolahraga," kata Kompol Tamim Anwar, Kapolsek Wlingi.

Memang, tak ada yang tahu kenapa korban berada di rel sepagi itu atau sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, ada warga yang tahu karena di dekat TKP itu banyak penjual makanan, sepertr nasi pecel.

Sebelum kejadian itu, korban diketahui berjalan kaki dari arah Selatan atau dari rumahnya menuju ke utara atau ke Kecamatan Wlingi, yang meski masih pagi sudah ramai penjual berbagai makanan dan jajan.

"Iya, banyak yang tahu kalau korban melintas pagi itu namun tak menyangka bakal terjadi kecelakaan itu. Ia seperti mengenakan pakaian olah raga. Yang kami ingat itu, ia mengenakan jaket namun ada penutup kepalanya dan bersepatu," ujar seorang warga di dekat TKP itu.

Namun yang aneh, lanjutnya, korban tidak berjalan ke arah Utara atau menuju ke jalan raya Wlingi, yang kalau pagi ramai karena banyak orang jalan-jalan sambil olah raga. Namun korban saat melintas di palang pintu rel, tidak menyeberang ke arah utara melainkan berbelok ke kanan atau ke arah timur sambil berjalan kaki menyusuri rel.

Ada yang bilang, bukan jalan melainkan seperti orang jogging atau lari-lari kecil di atas rel namun menuju ke arah timur. "Memang aneh olah raga kok di atas rel, meski kondisinya sepi atau tak ada KA melintas. Padahal kalau pagi rawan karena sering ada KA yang melintas," ungkap pria itu.

Tak lama berselang atau sekitar 300 meter timur palang pintu Lingkungan Pandean atau SPBU setempat, dari arah belakang ada KA Gajayana yang melaju ke arah Malang atau ke arah korban. KA itu baru beberapa meter atau belum 1 KM meninggalkan Stasiun Wlingi.

Mungkin tidak terdengar kalau ada KA yang menuju ke arahnya, hingga korban ditabrak dari belakang oleh KA penumpang dari Jakarta itu. Seketika, korban ambruk tersungkur ke rel dengan posisi tertelungkup membujur, bukan melintang. Akibatnya tubuh korban yang tersungkur itu dilewati beberapa gerbong di atas rel itu.

"Baru setelah KA itu melintas atau melewati tubuh korban, warga langsung geger karena tahu ada ibu-ibu tertabrak KA," tambahnya.

Warga langsung berhamburan menolongnya karena korban diketahui tersungkur di tengah rel. Saat itu, warga belum tahu kalau korban masih hidup karena tubuhnya tak bergerak. Namun, kecelakaan yang dialami korban kali ini aneh karena tidak terlihat luka di tubuhnya.