Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan rumah dengan daya listrik 1.300 VA tidak akan cukup untuk menggunakan kompor listrik. Ini karena kompor tersebut membutuhkan daya sekitar 1.200 watt.

"Kalau 1.300 (VA) ya enggak cukup kompor listrik. Kompor listrik saja sudah 1.000 bahkan bisa 1.200 watt," ujar Mamit.

Mamit mengatakan rumah dengan daya listrik 1.300 VA bisa menyalakan sejumlah alat elektronik secara bersamaan, seperti rice cooker, kulkas kecil, AC, dan pompa air.

Namun, jika ingin menggunakan kompor listrik maka perangkat elektronik lain harus dimatikan.

Menurut Mamit, untuk bisa menggunakan kompor listrik, paling tidak daya listrik di rumah minimal 2.200 VA. Sementara daya listrik di bawahnya harus dinaikkan termasuk dengan mengganti Miniature Circuit Breaker (MCB) meteran listrik.

"Kalau diganti MCB berarti nanti dinaikin dayanya jadi 2.200 VA," ujarnya.

Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan MBC konsumen daya listrik 450 VA nantinya akan diganti menjadi 3.500 watt agar dapat menggunakan kompor listrik 1.000 watt saat konversi LPG 3 kg.

"Nanti diganti MCB-nya menjadi 3.500 watt untuk yang 450 (VA)," ujar Dadan.

Dadan mengatakan penggantian MCB itu juga akan diberlakukan untuk pelanggan 900 VA.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pemerintah akan memberikan paket kompor listrik secara gratis kepada 300 ribu rumah tangga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Isi paket tersebut terdiri dari satu kompor listrik, satu alat masak dan satu Miniature Circuit Breaker (MCB) atau penambah daya khusus untuk kompor listrik.

"Rencananya tahun ini 300 ribu (penerima). Jadi satu rumah itu dikasih satu paket, kompornya sendiri, alat masaknya sendiri, dayanya dinaikkan," ujarnya.

Rida menjelaskan harga paket kompor listrik ini sekitar Rp1,8 juta, sehingga jika sasarannya 300 ribu rumah tangga, maka anggaran yang dibutuhkan tahun ini sekitar Rp540 miliar.

Namun, ia juga menyebut besaran ini masih bisa berubah. Pasalnya, ada masukan agar data kompor listrik yang dibagikan dinaikkan.

Rida menuturkan saat ini daya yang bakal dibagikan sebesar 800 watt untuk dua tungku. Namun, ada masukan dari DPR agar dayanya dinaikkan menjadi 1.000 watt.

"Perencanaan awal, sama-sama dua tungku, awalnya 800 watt, sekarang mau dinaikkan lagi salah satunya 1.000 MW. Jadi biar masaknya lebih kencang (cepat)," kata Rida.