Pemerintah tengah menggalakkan penggunaan kendaraan listrik untuk menghemat penggunaan BBM. Seorang guru SD di Cimahi, Asri Syifa Wulansari, pun membuktikan kendaraan listrik mampu menghemat BBM.

Guru SD Negeri Pasirkaliki Mandiri 2 Cimahi ini awalnya menolak kehadiran kemajuan teknologi tersebut. Namun setelah melalui ajakan temannya akhirnya dirinya memakai motor listrik tersebut.

"Awalnya saya gak mau menggunakan motor listrik, ya mending bensin aja. Tapi diracun terus sama teman. Akhirnya lebih hemat, apalagi saya selalu pakai dengan jarak dekat. Sayang banget kalau misalnya pakai motor bensin. Saya coba, ternyata memang betul (hemat)," ujar Asri di Jembatan Rengganis Suspension Bridge, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Sabtu (17/9/2022).

Asri menuturkan, dalam menggunakan motor listrik tersebut dia bisa menghemat sekitar Rp 300 ribu dalam satu bulan.

"Jadi memang menghemat sekali dan sudah saya sampaikan ke Pak Ridwan Kamil, bahwa saya dulu biasa mengeluarkan satu bulan itu diangka Rp 300 ribu, dan sekarang nol rupiah," katanya.

Dia mengaku uang yang tadinya buat BBM tersebut bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Sehingga menurutnya bisa lebih bermanfaat.

"Kemudian kan uangnya itu bisa buat refreshing diri sendiri, bisa merawat diri, bisa pakai jajan anak, bisa lebih bermanfaat kalau kita pakai motor listrik," ucapnya.

Asri menjelaskan dalam satu hari dirinya bolak-balik ke sekolah tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Berbeda halnya jika menggunakan motor bisa mengeluarkan uang sebesar Rp 15 dalam satu hari.

"Saya satu hari kalau misalnya hanya rute rumah ke sekolah aja, cuma nol persen bulak balik itu. Iyah karena saya nge-charge-nya juga di sekolah. 100 persen baterai itu saya bulak-balik sekolah itu, nol persen. Biasanya kalau pakai bensin satu hari kalau saya biasa nganter anak, kemudian nganter orderan makan, kurang lebih sehari bisa Rp 15 ribu kalau pakai BBM," tuturnya.

Saat ini penggunaan motor listrik di Indonesia masih terbilang minim. Makanya tak jarang dirinya selalu menerima respons yang beragam dari masyarakat.

"Kalau dari masyarakat pertamanya kaya apa yah, 'naha (kenapa) gak bersuara'. Mungkin setelah mengetahui, 'oh mungkin itu teh motor listrik'. Jadi di wilayah saya juga baru saya sendiri yang memakai, dan secara tidak langsung saya memakai itu sambil mensosialisasikan bahwa motor listrik itu bisa hemat, kemudian bisa dipakai jarak jauh juga," kata Asri.

Asri menambahkan bagi masyarakat yang akan menggunakan motor listrik tidak perlu khawatir. Pasalnya motor listrik juga bisa dipakai untuk jarak jauh.

"Yang penting mindset kita bahwa motor listrik itu bisa menghijaukan lingkungan. Terus kalau kehujanan juga alhamdulilah gak mati. Makanya yang saya rasakan dalam menggunakan kendaraan listrik itu belum ada kendala," bebernya.

Sementara itu, Gubernut Jawa Barat Ridwan Kamil langsung mengapresiasi apa yang dilakukan seorang guru tersebut. Dengan kendaraan listrik tersebut bisa menghemat pengeluaran per bulan.

"Bu Asri guru di SD di Cimahi, satu dari 3 guru yang pakai motor listrik dan sebelumnya pakai motor BBM, menghemat perbulan Rp 300 ribu dikalikan 12 bulan kurang lebih Rp 3,6 juta dibanding dua guru yang belum pakai Motor listrik," katanya.

Pria yang kerap disapa Kang Emil tersebut menyebutkan apa yang dilakukan salah satu guru tersebut bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya.

"Jadi dua contoh ini menunjukkan bahwa mereka sudah mau berfikir dan berubah, ekonomi keluarganya berubah, walaupun ada guncangan BBM naik itu tidak berpengaruh," pungkasnya.