Apakah Mobil Listrik Aman Saat Melewati Genangan Banjir?

ZonaKamu - Mobil listrik aman enggak sih kalau terabas banjir? Bagaimana nanti baterainya? Korslet dong?

Ya, pertanyaan tersebut sering kita dengar belakangan ini. Pertanyaan yang bisa jadi penghambat di tengah percepatan penggunaan mobil listrik dan turunannya di Tanah Air.

Bukannya tanpa sebab, apa pun jenis kendaraan yang sudah berbasis listrik, pastinya butuh penanganan yang berbeda, ketimbang kendaraan dengan mesin pembakaran internal.

Apalagi saat mengemudikannya, kala melibas banjir. Ada kekhawatiran timbul masalah pada sistem elektrifikasi yang mengakibatkan mobil mati.

Hanya saja, ketakutan tersebut sedikit bisa terbantahkan. Beberapa pengguna mobil listrik Tesla di Amerika bahkan berani mengemudikannya menerabas banjir.

Terbaru, sebuah Tesla Model S tidak kesulitan saat menerjang genangan yang tingginya lebih dari setengah ban. Sebelumnya, pada tahun 2016, model serupa juga berhasil menerabas banjir di sebuah terowongan di Kazakhstan.

Memang bukan jadi jaminan atas keamanannya. Bos Tesla, Elon Musk, pun tidak merekemondasikan hal tersebut. Meskipun, komponen vital dan kabelnya terlindungi dengan segel atau seal, dalam jangka panjang dan berulang air dapat merusak seal tersebut.

Bicara keamanan elektrifikasi mobil listrik, bila merujuk pernyataan Head of Techincal Service Sales and CS Support Department PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto, pada umumnya mobil dengan baterai dan motor listrik aman untuk melintasi genangan air.

"Kan baterainya ada di alam mobil sudah terlindung, itu sebenarnya tidak hanya Outlander PHEV, umumnya pabrikan mobil merancang mobilnya aman melintasi banjir, tapi kalau terpaksa. Kalau bisa, dihindari. Batasnya itu setengah ban, nah untuk Outlander PHEV ini berlaku hal yang sama," jelasnya.

Adapun soal potensi korsleting, Deputy Director Marketing Communication PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Hari Arifianto, pernah mengemukakan, mobil berbasis listrik sudah dilengkapi sistem mati otomatis yang jadi pengaman saat kondisi darurat.

"Itu aman saat banjir karena ada sistem auto shutdown. Karena membantu mengamankan tegangan tinggi, supaya tidak memberi electric shock (setrum) kepada pengguna maupun orang sekitarnya. Kita udah mulai (mengedukasi) dari berapa tahun belakangan ini," jelas Hari.