Tips Kehamilan: Mengenali dan Menangani Kontraksi Palsu

ZonaKamu - Pada usia kehamilan tujuh bulan, ibu hamil biasanya akan sering merasakan ketegangan pada perut, bahkan kadang disertai nyeri seperti nyeri haid. Perasaan tegang tersebut biasanya disebut kontraksi. Kontraksi yang paling umum adalah kontraksi yang merupakan tanda-tanda persalinan, yaitu kontraksi yang terjadi sebagai upaya rahim untuk mendorong bayi keluar.

Namun, selain itu juga ada bentuk kontraksi lain, yang disebut kontraksi Braxton Hicks, atau yang lebih dikenal dengan sebutan kontraksi palsu. Apa sebenarnya kontraksi palsu itu?

Kontraksi palsu adalah suatu kondisi dimana otot-otot rahim menegang, sehingga membuat otot perut ikut mengencang bahkan terasa keras apabila disentuh. Kondisi itu biasanya diikuti dengan rasa nyeri pada perut, yang kemudian menjalar ke tubuh bagian bawah. Biasanya pula, kondisi tersebut hanya berlangsung selama satu sampai dua menit.

Kontraksi palsu mulai terjadi pada usia kehamilan memasuki 28 minggu, meski tidak semua ibu hamil dapat merasakannya pada usia tersebut, karena beberapa kasus baru merasakannya pada waktu trimester ketiga kehamilan.

Reaksi yang dirasakan setiap orang pun berbeda—ada yang merasa biasa saja karena tidak menyakitkan, namun ada juga yang sangat terganggu karena kontraksi palsu tersebut menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman, terutama apabila terjadi menjelang waktu persalinan, dimana kontraksi tersebut dirasa semakin kuat.

Kontraksi palsu pada umumnya disebabkan beberapa hal, di antaranya adalah karena pergerakan bayi di dalam rahim, akibat membawa beban yang terlalu berat, dehidrasi, setelah melakukan olahraga, atau bisa pula setelah melakukan hubungan seksual.

Ibu hamil yang sama sekali tidak mengalami kontraksi palsu selama kehamilannya cenderung akan melewati persalinan dengan waktu yang lebih lama, dibandingkan ibu hamil yang merasakan kontraksi palsu beberapa kali selama kehamilannya.

Hal ini terjadi, karena kontraksi palsu—khususnya yang terjadi menjelang persalinan—memiliki manfaat untuk melunakkan rahim, sehingga memperlancar usaha ibu hamil ketika mendorong bayi melewati jalan lahir.

Bagaimana cara membedakan antara kontraksi palsu dengan kontraksi persalinan? Perbedaannya sangat bisa dirasakan, di antaranya yang berikut ini:
  • Pada kontraksi palsu, intensitasnya tidak semakin kuat, bahkan segera menghilang. Sedang pada kontraksi persalinan, intensitas kontraksinya akan semakin menguat dari waktu ke waktu.
  • Kontraksi palsu akan berkurang rasanya apabila Anda mengubah posisi, sedang pada kontraksi persalinan justru akan semakin terasa.
  • Kontraksi palsu terjadi tanpa pola waktu dan tidak beraturan, sedang kontraksi persalinan memiliki pola tertentu dengan waktu yang semakin pendek.
  • Pada beberapa kasus, kontraksi palsu tidak menimbulkan rasa sakit, selain hanya perasaan tidak nyaman, sedang kontraksi persalinan selalu menimbulkan rasa sakit. 
Apabila Anda mengalami kontraksi palsu dan timbul perasaan tidak nyaman, Anda bisa mengatasi dan meredakannya dengan beberapa hal berikut:
  • Apabila Anda sedang berbaring, ubahlah posisi Anda. Jika Anda sedang melakukan aktivitas tertentu, hentikanlah aktivitas tersebut. Cara yang paling efektif adalah segera beristirahat dari segala macam aktivitas yang Anda lakukan.
  • Sambil beristirahat, Anda bisa meminum segelas air, karena sering kali dehidrasi memicu munculnya kontraksi palsu.
  • Apabila memungkinkan, Anda bisa berendam dalam air hangat agar tubuh lebih rileks.
  • Selalu usahakan untuk tidak menahan keinginan buang air kecil. Artinya, setiap kali keinginan buang air kecil muncul, segeralah ke kamar mandi dan keluarkan. Kontraksi palsu akan terasa makin parah apabila sampai terjadi iritasi pada kandung kemih.
  • Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, Anda bisa melakukan rileksasi mudah dengan cara menarik dan menghembuskan napas secara teratur.
Yang perlu Anda ingat, meski kontraksi palsu tidak menimbulkan bahaya pada kehamilan, namun Anda harus tetap waspada dan segera pergi ke dokter kandungan, terutama jika kontraksi tersebut muncul pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan terjadi sampai lebih dari 4 kali dalam satu jam, atau muncul tanda-tanda terjadinya kelahiran prematur.

Namun apabila ternyata kontraksi palsu tersebut tidak mengindikasikan apa-apa, maka Anda bisa menjadikannya sebagai latihan sebelum masa persalinan tiba.