Mengonsumsi Makanan-makanan Ini Bisa Bikin Kita Bodoh

ZonaKamu - Kita adalah apa yang kita makan. Yang kita makan tidak hanya akan membentuk tubuh kita, tapi juga mempengaruhi keseluruhan hidup kita. Beberapa makanan ada yang membuat kita makin pintar karena membantu aktivitas otak, namun beberapa makanan yang lain justru bisa membuat kita bodoh karena menurunkan fungsi kognitif tubuh kita.

Yang mengkhawatirkan, makanan-makanan yang memberi efek negatif pada tubuh bukanlah makanan langka, melainkan makanan-makanan yang bisa dibilang mudah kita temukan di mana saja, hingga kebanyakan orang tidak menyadari bahaya di baliknya. Berikut ini adalah beberapa makanan yang disinyalir dapat mempengaruhi kinerja memori dan otak konsumennya, serta menurunkan fungsi kognitif.

Makanan cepat saji

Makanan cepat saji telah menjadi bagian dari peradaban kita saat ini, seiring laju kesibukan sehari-hari yang makin tinggi.

Orang tidak perlu repot-repot mencari makanan, karena tinggal datang ke gerai dan menunggu beberapa saat saja sudah bisa langsung menikmati makanan cepat saji, yang tidak kalah enak dibandingkan makanan yang dibuat sendiri. Aneka gerai menyediakan burger, kentang goreng, keripik, hingga es krim, dan kita tinggal pilih sesuka hati.

Yang cukup mengkhawatirkan, suatu penelitian di Inggris menemukan fakta bahwa sekitar 4.000 anak yang secara teratur mengonsumsi makanan cepat saji sejak usia 3 tahun hingga sekolah menengah, mengalami penurunan tingkat IQ secara signifikan.

Makanan manis

Tak jauh beda dengan makanan cepat saji, kita juga cenderung menyukai makanan manis, semisal donat, permen, dan aneka minuman kemasan. Makanan manis tidak hanya berisiko membahayakan kesehatan semisal obesitas, namun juga mempengaruhi fungsi otak.

Para peneliti dari University of California, Los Angeles, melakukan percobaan pada tikus yang diletakkan di labirin. Sebagian tikus diberi suplemen dengan fruktosa, sementara sebagian yang lain tidak diberi asupan yang sama. Hasilnya, tikus-tikus yang diberi makanan manis sulit keluar dari labirin, meski tikus lainnya bisa mudah menemukan jalan keluar dari labirin.

Peneliti beranggapan bahwa fruktosa bisa menyebabkan penurunan memori dan kemampuan belajar. Selain itu, terlalu banyak gula juga menyebabkan aktivitas otak kurang bekerja, dan insulin tidak lagi mampu membantu sel-sel otak untuk memproses emosi dan pikiran secara efisien.

Mentega dan lemak jenuh

Para peneliti di Harvard University melakukan studi yang menghasilkan kesimpulan bahwa mengonsumsi makanan yang kadar lemak jenuhnya tinggi dapat menghambat fungsi otak.

Selama empat tahun, mereka melakukan tes pada sekelompok besar pelajar perempuan yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh tinggi. Hasilnya, nilai pelajaran para perempuan itu jauh lebih rendah dibanding teman-teman mereka yang tidak atau jarang mengonsumsi lemak jenuh.

Makanan kaleng atau olahan

Tidak jauh beda dengan makanan cepat saji, makanan kaleng atau makanan olahan juga telah menjadi bagian budaya kita karena dianggap lebih praktis dan mudah didapatkan. Yang menjadi masalah, penelitian telah menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi makanan kaleng atau olahan cenderung mengalami gangguan memori, sehingga kesulitan belajar dan fokus.

Penelitian yang dilakukan tim ilmuwan dari University of Bristol itu juga menemukan kaitan antara efek negatif makanan olahan dengan tingkat IQ anak. Mereka menyatakan, makanan olahan dapat membuat sistem kekebalan tubuh menurun dan rentan terhadap infeksi.

Padahal, anak-anak butuh gizi yang baik. Ketika mereka memiliki masalah pertumbuhan, biasanya itu akibat kalori kosong dan bahan kimia buruk yang ditemukan dalam makanan kemasan.

Gorengan

Sebenarnya, tidak semua gorengan buruk. Jika digoreng dengan baik, menggunakan minyak goreng yang juga baik, serta dikonsumsi dalam batas wajar atau secukupnya, gorengan bisa dibilang tidak memberikan efek apa-apa. Namun, mencari gorengan yang baik semacam itu kadang sulit, sama sulitnya dengan menghentikan menikmati gorengan yang terasa nikmat, khususnya bagi mereka yang menyukainya.

Jika gorengan yang kita konsumsi bukanlah gorengan yang baik, maka makanan itu dapat mempengaruhi atau bahkan merusak sel-sel syaraf yang sehat di otak kita, sehingga dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan otak.

Menjauhi gorengan yang tidak sehat mungkin sulit, tapi usaha itu akan terbayar setelah kita merasakan kemampuan memori otak dan sistem imun membaik setelah melakukan pola makan yang sehat.

Menghindari karbohidrat

Dalam upaya untuk diet, banyak orang—khususnya wanita—yang menghindari karbohidrat. Yang perlu dipikirkan, sebuah studi yang dilakukan oleh Tufts University mengungkapkan bahwa wanita yang menghindari karbohidrat dalam dietnya memiliki nilai lebih buruk pada tes memori, dibandingkan orang yang menjalani diet seimbang.

Tes itu meliputi wanita berusia antara 22 dan 55 tahun yang menjalani diet rendah karbohidrat, dan mereka diketahui mengalami penurunan keterampilan kognitif. Karena itu, peneliti pun menilai tidak ada salahnya untuk tetap mengonsumsi makanan sehat seperti beras merah dan biji-bijian, untuk tetap menjaga kemampuan otak kita.