Masalah Mendengkur dan Pengobatannya

ZonaKamu - Masih banyak orang yang menganggap mendengkur adalah hal umum atau wajar, karena banyak dilakukan orang saat tidur. Karena latar belakang itu pula, banyak orang yang membiarkan kebiasaan mendengkur, dan tidak tergerak untuk menghubungi dokter atau menyembuhkannya. Lagi pula, kebanyakan orang mungkin berpikir, “Apa iya, mendengkur bisa disembuhkan?”

Dalam taraf yang ringan, mendengkur dalam tidur mungkin bisa dibilang tidak terlalu masalah, apalagi mendengkur yang muncul sewaktu-waktu—misal karena minum alkohol sebelum tidur.

Tetapi kebiasaan mendengkur yang terus menerus dan menimbulkan suara keras sebenarnya patut diwaspadai, karena para ahli telah mensinyalir bahwa mendengkur memiliki kaitan dengan masalah kesehatan.

Mendengkur dalam tidur merupakan tanda adanya sumbatan di sebagian jalan napas atas. Pada kasus yang berat, seperti obstructive sleep apnea (OSA), hal itu akan mencetuskan penyakit tekanan darah tinggi, jantung, dan stroke.

Yang menjadi masalah, kebanyakan orang yang mengalami penyakit yang berhubungan dengan gangguan tidur sering kali tidak menyadarinya. Akhirnya, ketika penyakitnya telah terdeteksi, mereka pun baru tahu bahwa itu berkaitan dengan gangguan tidur.

Ketika orang tidur, otot-otot tubuhnya lebih rileks dibandingkan ketika terjaga, termasuk otot-otot yang dibutuhkan untuk pernapasan. Pada sebagian orang, otot-otot tenggorokannya rileks melampaui batas ketika tidur, dan hal itu bisa mengurangi atau secara total menghalangi aliran udara ke paru-paru.

Pada sebagian orang lain, otot-ototnya rileks secara normal, tapi karena ada penyempitan sebagian atau secara total pada jalan napas di tenggorokan, maka terjadilah obstruksi udara yang masuk ke paru-paru. Jenis sleep apnea ini dinamai obstructive sleep apnea (OSA).

Apabila kasusnya terdapat pada bagian lain, seperti otak yang mengendalikan pernapasan ketika tidur, dan tampaknya otak lupa untuk mengeluarkan perintah pada otot-otot yang perlu untuk pernapasan ketika orang tersebut tidur, maka sleep apnea akibat “kelupaan otak” semacam itu disebut central sleep apnea (CSA).

Diperkirakan, sekitar 10-30 persen orang dewasa mendengkur dalam tidur, meski mereka tidak memiliki gangguan kesehatan yang serius. Sekitar 5 dari setiap 100 orang yang mendengkur berusia pertengahan, dan memiliki berat badan berlebihan.

Orang yang mengalami OSA (obstructive sleep apnea) bisa terancam jiwanya, karena mengalami sleep apnea (tidak bernapas dengan baik ketika tidur), sehingga kekurangan oksigen, dan tidurnya menjadi tidak baik. Sleep apnea akan mengakibatkan kantuk di siang hari, serta bisa mengakibatkan penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Karena itulah, Anda perlu mewaspadai jika selalu mendengkur setiap malam saat tidur, apalagi jika dengkuran tetap terjadi saat Anda berubah-ubah posisi tidur. Sangat disarankan, Anda segera memeriksakan diri pada dokter atau ahli berkompeten.

Menemui dokter atau ahli berkompeten tidak hanya diperlukan sebagai upaya preventif, namun juga untuk memastikan apakah Anda menderita gangguan tidur, apa jenis gangguan tidur yang Anda alami, serta tindakan pengendalian atau pengobatan apa yang tepat untuk digunakan. Untuk kebutuhan itu, tentu saja, dibutuhkan pemeriksaan menyeluruh ketika Anda sedang tidur.

Pada saat ini, telah ada klinik-klinik yang disediakan khusus untuk menangani masalah tidur, yang dioperasikan oleh para dokter dan ahli tidur. Jika Anda memeriksakan masalah tidur Anda, umumnya Anda akan diminta menginap semalam di sana.

Sejak pukul 10.00 sebelum diperiksa, Anda dilarang makan dan minum produk-produk yang mengandung kafein seperti kopi, teh, cokelat, dan cola.

Bila pada siang hari terasa mengantuk, Anda akan diminta menggerak-gerakkan badan, agar tidak sampai tidur siang. Malam harinya, Anda dianjurkan untuk membawa perlengkapan tidur serta membawa bantal sendiri dari rumah.

Hal itu dimaksudkan agar Anda benar-benar merasa di rumah sendiri. Sebelum tidur, Anda akan diminta mandi, tapi tak diperkenankan memakai minyak rambut, minyak wangi, atau deodoran.

Setelah semua persiapan lengkap, Anda akan dipersilakan ke ruangan tidur yang akan digunakan sebagai tempat pemeriksaan. Di situ telah menunggu petugas atau perawat yang akan menerangkan apa yang harus dilaksanakan nanti.

Selanjutnya, perawat akan memasang seperangkat sensor di kepala, muka, dada, dan kaki Anda. Sensor itu akan digunakan untuk memantau pola pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen sepanjang malam untuk mengetahui apakah ada gangguan pada tidur Anda atau tidak.

Semua aktivitas organ vital Anda akan direkam untuk dianalisis keesokan harinya oleh dokter ahli. Sekitar pukul 05.00, pemeriksaan selesai dilakukan, dan perawat akan membantu membangunkan Anda. Semua sensor yang melekat di tubuh Anda akan dilepas.

Setelah itu, Anda diperkenankan mandi, sarapan, dan bisa pergi kerja seperti biasa. Baru beberapa waktu kemudian, Anda akan bertemu dokter yang akan menerangkan apa yang Anda derita, dan bagaimana cara efektif untuk mengatasinya.