Kang Paimin

Di wajah itu terbayang letih
Terayun kaki putarkan roda-roda
Kehidupan entah kapan berubah
Kang Paimin basuh keringat di dahi
Bayangkan wajah anak dan istri
Dalam penantian buat sesuap nasi

Penumpang datang, roda berjalan
Kang Paimin ucap syukur memuji tuhan
Terkulai doa di bibir yang terbakar
Bergetar...
Sebut Ilahi dalam lelah keringat badan
Kang Paimin pelan berjalan

Lapar, lapar tertahan lapar
Deru jantung berdetak iman
Kang Paimin belai anak tersayang
“Jangan kau lupa Tuhan
Syukuri apa yang kau rasa
Sabar, tawakal dan berdoalah
Minta Tuhan, bukakan jalan
Ini bapakmu kan cari uang...”

Letih berhari, haus kerontang
Si kecil menangis dalam ayunan
Gemerincing kerikil mainan di tangan
Sementara sang emak dalam doa
Kang Paimin menangis
Teryakin Tuhan bukan kejam
Kang Paimin berdoa
Tak minta ditadah tangan
Terkulai tubuh dalam sesak desah
Ucap Kang Paimin terdengar lelah
“Biarlah hidup ini susah
Asalkan imanku tiada goyah...”