Taubat

Pernah sekali mimpi
Usik lelapnya tidur terbuai
Ada neraka membara membakar diri
Terkelupas kulit
Pedih!
Sang jiwa merintih...

Hantarkan esok hari, terjaga
Terlibas tanya di akal kepala
Tentang Tuhan yang terlupa
Tentang pesakitan yang meronta
Di onggok trotoar meregang nyawa
Ada pedulimu di ujung mata?

Hidup bukan cuma sekali
Ada kehidupan di balik kematian
Ada neraka sebelum surga
Namun alpa kuasai manusia
Mengapa?

Jangan, jangan kau lupakan
Gelegar taubat sebelum kematian
Tuhan bukan tak mendengar
Bukan pula tak punya perasaan

Masih kau membisu
Ragu...
Kau tak percaya aku?
Taubatmu untukmu, bukan untukku
Aku pun bertaubat untukku
Tuhan, dengarkan aku...