Derita dan Sakit Jiwa

Memutih wajah seolah tanpa darah
Meregang kaku
Pasi dan hampir mati
Aku ngeri...

Terdiam aku menatap kosong
Ada setitik iman menyangga hati
Masih ada...
Kubiarkan angan melayang
Dalam khayal tentang surga
Ah, indah...
Harapku tiada terkira
Tentang kedamaian seribu masa

Ya Allah ya Tuhanku
Tak Kau dengarkah jerit doaku?
Tak Kau lihatkah duka deritaku?
Aku bukan memprotes-Mu
Ku hanya tanya, aku tak tahu

Masih putih wajah itu
Entah hidup entah mati
Sementara aku hanya diam
Tak bersuara
Asa hanyalah tinggal asa

Merintih pedih dan meregang
Teronggok lemah di tepi trotoar
Mengerang!
Ada haru di hatiku
Saksikanmu
Kapankah berakhir deritamu?

Kau tengadah menatap langit bermega
Ingin melihat sang Tuhan
Tak ada di sana
Tak terlihat kelopak mata
Kau menangis
Dan aku pergi tinggalkanmu
Sendiri...