Sungging Bukan Senyum

Ini bibir-bibir manusia
Seharian dalam gapaian asa
Bibir-bibir tersungging
Menyungging...
Atau bahkan dipaksakan dan disunggingkan

Sungging ini bukan senyum simpul
Bukan senyum ketulusan
Bagaimana mampu bertulus senyum
Kalau jiwa-jiwa diperbudak tanpa belas?
Bagaimana bisa menyungging bibir
Jika nurani tercabik dalam ketidakpastian?
Dalam keterkucilan
Dalam kebisuan
Yang entah sampai kapan akan pecah

Sungging yang tersungging ini bukan
Senyum ketulusan
Sungging yang tersungging ini tawa
Di antara paksaan

Ketika orang-orang menjauh
Dan sang ego tak mau disentuh
Hampa dan hambar
Jemari-jemari terengkuh dalam kaku
Tergores kuku dalam putih...putih...
Seputih tuan-tuan yang memaksa kami tersungging
Seputih nyonya-nyonya yang berkacak pinggang
Dan sok memandang
Seputih aden-aden yang datang kemari
Seputih wajah-wajah kami yang pasrah
Dan menyerah dalam rendah