Sebuah Ego

Teremas hati ingin pekikkan suara
Lantang berharap pecahkan angkasa
Biar terdengar apa yang harus terdengar
Biar merasa apa yang harus terasakan
Agar hati yang merana
Tertabur bunga kepuasan

Aku ingin terbang tinggi
Menembus mega-mega biru di kaki langit
Akan kubuka berlaksa hati
Kan kurenda azimat daun-daun kemesraan
Merangkum sanubari
Yang masih suci...

Ingin kututup telinga
Buang segala suara sumbang
Mata pun tak ingin kubuka
Ku tak sanggup melihat segala
Yang kutakutkan
Tapi aku tak bisa!

Aku memang bukan makhluk peka
Tapi pada saatnya, peka itu ada
Menghunjam
Meremuk redam
Panas!

Dan siap menghanguskan mulutmu
Aku bisa lembut sehalus sutera
Pun aku bisa keras seganas serigala
Jangan mimpi aku akan mundur
Dan hancur...
Aku tak akan tunduk pada segala
kekerasan dan kebiadaban

Aku... Aku... Aku...
Aku bisa begini dan begana
Karena aku memang bisa
Bukan bertopeng di agung kuasa
Bukan mendompleng di balik nama

Aku terus berjalan bersama aku
Siap mencabut nyawa yang coba buka suara
Aku terus bermimpi tentang aku
Yang tumbuhkan taman
Di relung-relung yang dulu duka
Aku terus bernyanyi tentang aku
Menyenandungkan kidung-kidung rindu
Tentang kedamaian
Aku terus berpuisi tentang aku
Mengungkap segala kebiadaban yang kau lakukan!