Lingkaran Beling

Aku bicara lewat hati
Dalam telepati nurani yang senyap
Hatiku masih sendiri
Tiada kata, tiada suara
Tiada kalimat yang terucap
Yang tersirat dan yang tersurat

Lingkaran beling lingkupi hati
Dalam sangkar kaca yang hampa
Kering-kerontang tiada yang peduli
Hancur redam masih sendiri

Di sini...
Di sini kunanti cerita yang lain
Yang lebih indah
Yang lebih damai
Dalam ayunan ayah bunda
Atau dalam kehangatan kekasih

Lingkaran beling masih setia sendiri
Meski sepi, meski sunyi
Lingkaran beling tak sudi membuka diri
Karena keegoisan, karena kebiasaan
Karena kemunafikan...
Sepi...
Sunyi...

Lingkaran beling tanpa kawan
Lingkaran beling tanpa saudara
Lingkaran beling tanpa orangtua
Lingkaran beling tanpa kekasih

Di sini...
Di sini kunanti cerita yang lain
Yang lebih indah
Yang lebih damai
Dalam ayunan ayah bunda
Atau dalam kehangatan kekasih

Lingkaran beling itu pecah
Kini, lingkaran beling itu hancur
Tajamnya lukai sanubari
Hati beku teteskan darah
Merayapi hidup
Merayapi mati

Lingkaran beling tak miliki pribadi
Lingkaran beling tak miliki hati
Lingkaran beling tak miliki cinta
Lingkaran beling tak miliki dunia

Di sini...
Di sini kunanti cerita yang lain
Yang lebih indah
Yang lebih damai
Dalam ayunan ayah bunda
Atau dalam kehangatan kekasih