Kata Hati Mata Hati

Setelah muak pada kenyataan yang ada
Setelah bising oleh lagu cinta
Setelah lelah raga berbisa
Kubawa angin, kubawa badai
Kubuka hati, kubuka nurani

Jangan...jangan kau kunci lagi
Jangan...jangan kau membisu lagi
Karena ku datang dengan sendiri
Dengan kata hati
Dengan mata hati

Kuingin rangkai bunga hidup
Kunyalakan api yang telah redup
Karena aku bukan bangkai
Karena aku masih berdiri

Aku kan melangkah meski terjal
Hadapi segala yang terjadi
Dengan kata hati, dengan mata hati
Dari manakah aku harus memulai?

Aku bingung
Aku shock
Aku coma
Terkadang mata hati jadi buta

Ternyata kata hati hanya sakiti
Semuanya menyingkir
Segalanya menepi
Tiada tersisa
Mata hati tak ada
Kata hati hilang entah kemana

Aku lunglai
Aku terkulai
Jiwaku sakit
Ada apa denganmu wahai mata hati?
Ada apa denganmu wahai kata hati?

Kuingin rangkai bunga hidup
Kunyalakan api yang telah redup
Karena aku bukan bangkai
Karena aku masih berdiri

Kucoba menggali nurani
Dalam keremangan, dalam instrospeksi
Adakah salahku?
Adakah dosaku?

Kuyakini kata hati tak kan mati
Kuyakini mata hati miliki diri

Oh wahai...!
Lihatlah aku melangkah meski tertatih
Tataplah mataku yang kini mulai terbuka
Rasakan hangat napasku

Resapi alunan suaraku
Aku kini bergerak
Aku teriak meski suaraku serak

Kuingin rangkai bunga hidup
Kunyalakan api yang telah redup
Karena aku bukan bangkai
Karena aku masih berdiri
Karena aku masih punya kata hati
Karena aku masih miliki mata hati
Dan kini aku telah mulai