Idealisme Kosong

Gembar-gembor bicara idealisme
Teriak serak ngomong keseragaman
Dalam retorika
Di atas podium bahasa
Tentang hidup sederhana
Tentang semangat yang sahaja
Tapi cuma bohong
Tapi cuma omong kosong

Yang sederhana yang cerita lama
Yang bersahaja yang dalam retorika

Aduhai keringat bercucur letih
Semangat tak jua kan pupus
Demi satu tekad, dalam hidup sederhana
Aduhai darah tercecer sia-sia
Redamkan amarah
Satu-satu hilang sia-sia

Tapi tekad kosong
Ya, hidup bersahaja
Ya, tetap sama saja

Yang sederhana yang cerita lama
Yang bersahaja yang dalam retorika

Mereka bicara tentang cinta
Tapi cinta yang dipaksakan
Tiada tulus, tiada ikhlas
Ada pamrih, ada apriori
Mereka bicara kejujuran
Kejujuran apa?
Kejujuran siapa?
Kejujuran yang bagaimana?
Mereka bicara tentang nurani
Tapi nurani telah dikotori debu
Oleh korupsi, kolusi, monopoli
Yang entah sampai kapan akan berhenti
Mereka bicara tentang kesejahteraan
Tapi kesejahteraan hanya untuk keluarga
Nepotisme gerogoti yang apa adanya
Kesejahteraan macam apa?

Aduh, aduh, aduh...!
Itu pembangunan mengapa sengsarakan?
Gubuk-gubuk tua disantap golf
Lempar bola kecil, retakkan kaca perasaan
Walah, walah, walah...!
Rakyat mencoba bersahaja
Gelar dagangan sekecil kerdil
Tapi razia datang menggusur
Apa-apaan?!

Yang sederhana yang cerita lama
Yang bersahaja yang dalam retorika