Ibu

Ketika malam bisu,
Kuketuk pintu, bangunkan engkau
Dari lelap malam
Dari indahnya impian
Tak hirau lelahmu, engkau kuganggu
Untukku...

Hari-hari panjang yang kering
Tak pedulikan
Engkau perjuangkan hidup
Yang entah kapan sesuai impian
Aku peduli, meskipun itu tak pernah kau pedulikan

Menguap di hari bolong
Seusai terik tepat di atas kepala
Semalam tak lelap dalam tidurmu
Selesaikan yang tak pernah selesai
Aku mengerti
Walaupun engkau tak pernah mengerti

Nurani yang tertekan hadirkan suara
Jeritmu pecahkan rongga di dada
Pada suara lain, pada suara diri
Pada kisah lalu, pada cerita yang akan datang

Engkau hadirkan bara dalam hatiku
Yang remuk redamkan sebagian hidup
Risaukan pikiranku
Tak menentu...

Ketika malam buta
Dalam sendiriku, sadar diri
Dari pengertianmu
Dari pemahaman
Kini kuketuk hatimu
Kurindu senyummu
Kuminta ampunmu