Tidak Mengenal Jalan

Nasruddin tahu kalau di kota sebelah ada acara keramaian, dan dia berencana untuk menjual ayam-ayam miliknya di keramaian itu. Maka setelah memasukkan beberapa ayamnya ke dalam sangkar, Nasruddin berangkat dengan memanggul sangkar ayam itu.

Perjalanan itu cukup jauh, dan sangkar ayam yang dibawanya cukup berat. Karenanya, di tengah jalan Nasruddin merasa amat kelelahan. Lalu dia berpikir kalau tentunya akan lebih meringankan jika ia melepaskan ayam-ayamnya itu dan membiarkan mereka berjalan sendiri ke tempat yang dituju.

Maka Nasruddin pun membuka pintu sangkar ayamnya, dan seketika ayam-ayam itu keluar berhamburan kesana-kemari. Namun ada satu ekor ayam yang tidak langsung pergi seperti ayam-ayam yang lainnya. Ayam yang satu ini hanya berdiri saja setelah keluar dari sangkarnya.

Melihat itu, Nasruddin segera saja menghardiknya, “Uh! Kau ini bisa membedakan waktu pagi dengan waktu malam, tetapi siang-siang begini kau tidak kenal jalanmu!”