Sambutan untuk Baju Baru

Dengan terburu-buru, malam itu Nasruddin mendatangi sebuah acara pesta yang mengundangnya. Karena terburu-buru, Nasruddin pun datang ke acara pesta itu dengan baju yang lusuh karena tadi ia tak sempat berganti baju.

Saat sampai di tempat pesta, tak ada seorang pun yang menyambut kedatangan Nasruddin, ataupun memberikannya tempat duduk. Maka Nasruddin pun memutuskan untuk pulang kembali dan berganti baju.

Setelah ia mengganti bajunya dengan baju yang baru, Nasruddin kembali mendatangi tempat pesta itu, dan kali ini ia disambut dengan baik oleh tuan rumah dan segera diberi tempat duduk yang layak. Nasruddin pun segera dijamu dengan aneka makanan dan masakan yang lezat sebagaimana tamu-tamu lainnya.

Tetapi bukannya segera menikmati semua hidangan di hadapannya, Nasruddin malah melepaskan baju yang dikenakannya dan meletakkannya di atas hidangan sambil berkata, “Hai baju, ayo makanlah. Makanlah sepuasmu.”

Tamu-tamu yang lain tentu saja heran melihat tingkah laku Nasruddin itu, dan mereka bertanya, “Hai Nasruddin, apa yang kau lakukan?”

“Aku sedang menyuruh baju baruku untuk makan hidangan ini,” sahut Nasruddin. “Tadi aku datang ke sini dengan baju yang lusuh, dan tak seorang pun memberiku tempat duduk dan memberi hidangan. Tapi sekarang aku datang dengan memakai baju baru, dan aku mendapatkan tempat duduk serta semua hidangan ini. Jadi tuan rumah memberikan hidangan ini untuk baju baruku, bukan untukku.”