Lewat Pintu Belakang

Ketika mengikuti sholat Jum’at di masjid, Nasruddin mendengar khutbah yang menyatakan bahwa berbuat kebajikan pada hari Jum’at memiliki pahala yang besar. Maka tanpa pikir panjang Nasruddin pun mengundang kawan-kawannya untuk datang ke rumahnya sehabis sholat Jum’at. “Kita makan di rumahku,” katanya.

Ketika Nasruddin mengatakan rencananya itu pada istrinya, sang istri jadi terkejut sekaligus bingung. “Kita tidak memiliki apa-apa lagi untuk dimasak,” kata istri Nasruddin. “Kenapa kau berani mengundang mereka untuk makan di sini?”

Tanpa menjawab apa-apa, Nasruddin segera saja naik ke atas rumah dan menyembunyikan diri. Beberapa saat kemudian, tamu-tamu yang diundangnya mulai nampak berdatangan.

Istri Nasruddin menyambut kedatangan tamu-tamu itu dan mengatakan, “Nasruddin belum pulang ke rumah.”

“Tapi kami tadi melihatnya lewat pintu depan,” sahut seorang tamu.

“Iya, tapi dia baru saja pergi lagi,” jawab istri Nasruddin. “Jadi sekarang dia tak ada di rumah.”

Tamu yang lain menyahut, “Tapi kami kok tidak melihat dia keluar rumah?”

Istri Nasruddin kebingungan dengan pertanyaan itu dan tak bisa lagi menjawab apa-apa. Namun kemudian Nasruddin mengatasi keadaan itu. Dari atas rumah dia berseru, “Aku kan bisa pergi lagi melalui pintu belakang…?”