Kucing dan Lidah Kambing

Siang itu Nasruddin pulang ke rumahnya setelah berbelanja di pasar. Dia menyerahkan sebungkus lidah kambing dan meminta saudaranya untuk memasaknya buat makan nanti malam.

Ketika malam tiba, Nasruddin tidak melihat masakan lidah kambing yang ditunggunya itu dan hanya mendapati sepiring kue. Namun Nasruddin diam saja.

Besok paginya Nasruddin menanyakan hal itu pada saudaranya, “Kemarin aku membawa lidah kambing dan memintamu untuk memasaknya buat makan malam. Tapi ternyata aku tidak kebagian. Kau bawa kemana lidah kambing itu?”

“Dimakan kucing,” jawab saudaranya.

Nasruddin tidak mau mendengar kelanjutannya. Buru-buru dia pergi ke belakang rumah dan mengambil kapak miliknya. Segera dibungkusnya kapak itu dengan rapi, lalu dimasukkannya ke dalam sebuah peti. Setelah itu dikuncinya peti itu dengan rapat.

Saudaranya yang melihat itu tentu saja heran dan bertanya, “Kau ingin menyembunyikan kapak itu dari siapa?”

“Dari kucing,” jawab Nasruddin.

Saudaranya bertambah heran. “Memangnya apa yang akan dilakukan kucing pada kapak?”

Nasruddin menyahut, “Lidah kambing seharga dua dirham saja diambil, apalagi kapak yang seharga lima puluh dirham?!”