Kisah Waktu Perang

Para prajurit baru saja pulang dari medan peperangan. Banyak penduduk yang ingin mendengarkan kisah-kisah mereka selama berada di kancah peperangan. Di warung-warung, topik pembicaraan pun masih berputar di seputar peristiwa itu.

Ketika Nasruddin memasuki sebuah kedai, Nasruddin pun mendapati sekelompok orang yang sedang asyik mendengarkan cerita seorang prajurit. Maka Nasruddin pun duduk dan ikut mendengarkan.

“Nah,” kata prajurit itu melanjutkan ceritanya, “waktu itu langsung saja aku mengayunkan pedangku ke kanan dan ke kiri, hingga musuh-musuh langsung saja mati bergelimpangan.”

Orang-orang pun bersorak menyambut cerita hebat itu.

“Aku jadi teringat kisah perangku dulu,” ujar Nasruddin setelah mendengar cerita itu. “Dulu, waktu aku juga menjadi prajurit yang maju berperang, aku juga pernah mengalami kejadian semacam itu, yaitu ketika aku menebas kaki musuhku hingga langsung terlepas dari tubuhnya.”

“Wah, kalau saja Anda memenggal lehernya, Anda pasti akan lebih hebat lagi,” sahut prajurit tadi.

“Uh, mana bisa?” jawab Nasruddin. “Soalnya, sebelum aku memenggal kakinya itu, sudah ada prajurit lain yang telah memenggal kepalanya.”