Jauh Lebih Baik

Nasruddin tengah asyik berenang-renang di sungai ketika tanpa disadarinya ada seorang pencuri yang mengambil tumpukan pakaiannya yang ia letakkan di tepian sungai. Akibatnya, Nasruddin pun pulang ke rumah dengan menahan malu karena tak bisa menutupi tubuhnya.

Besoknya, Nasruddin kembali ke sungai untuk berenang-renang lagi. Namun, karena tidak ingin kehilangan bajunya lagi, Nasruddin pun terjun ke sungai dengan masih berpakaian lengkap.

Melihat ulah Nasruddin itu, orang-orang yang ada di sungai pun jadi terheran-heran. “Hei, Nasruddin,” ujar salah seorang dari mereka, “kalau kau mandi dengan pakaian lengkap seperti itu, pakaianmu akan basah semua.”

“Tidak apa-apa,” sahut Nasruddin dengan riang. “Bagiku, pakaian basah di badan jauh lebih baik dari pakaian kering di tangan pencuri.”
Wajah yang Dicuri

Untuk tujuan pembangunan sebuah masjid, Nasruddin pun berkunjung ke rumah seorang pejabat untuk mencari dana. Ketika Nasruddin melangkahkan kakinya memasuki halaman rumah, ia sempat melihat wajah si pejabat di jendela lantai atas rumah, namun kemudian si pejabat terlihat buru-buru menyelinap ke dalam.

Nasruddin mengetuk pintu rumah si pejabat, dan dibukakan oleh seorang pelayan.

“Tolong sampaikan kepada tuanmu,” kata Nasruddin kepada si pelayan, “Nasruddin Hoja datang untuk meminta sumbangan.”

Si pelayan masuk, tapi tak lama kemudian keluar lagi.

“Maaf, tuan saya baru saja keluar,” kata si pelayan. “Sayang sekali beliau tak bisa menerima Anda hari ini.”

“Baiklah kalau begitu,” kata Nasruddin. “Tapi katakan pada tuanmu, agar lain kali kalau keluar rumah jangan sampai wajahnya tertinggal di jendela atas. Bisa-bisa nanti dicuri orang.”