Humor Sufi: Induk Kambing, Anak Kambing

Nasruddin sedang merasa amat lapar ketika ia diundang untuk menghadiri pesta di kampung sebelah. Karenanya, begitu ia sampai di meja makan yang telah terhidang masakan daging kambing bakar, segera saja Nasruddin menyantap daging kambing itu dengan begitu lahap.

Kawan-kawannya yang menyaksikan itu segera saja menggodanya.

“Nasruddin,” kata salah satu dari mereka, “sepertinya kau lahap sekali menyantap daging kambing itu. Apakah kau pernah ditanduk induknya hingga kau menaruh dendam kepadanya, hingga anaknya kau santap dengan begitu bersemangat?”

Nasruddin menjawab sambil melanjutkan makannya dengan asyik, “Sepertinya kau kasihan sekali kepadanya. Apakah induknya pernah mengasuh dan menyusuimu?”


Cara Menghitung Umur

Lama tidak berjumpa, Nasruddin Hoja kembali bertemu dengan seorang kawannya. Si kawan segera saja bertanya, “Berapa umurmu sekarang, Nasruddin?”

Nasruddin menyebutkan, “Tiga tahun lebih tua dari saudaraku yang laki-laki.”

“Bagaimana kau tahu?”

“Mudah saja,” jawab Nasruddin. “Tahun lalu saudaraku itu berkata pada seseorang kalau aku lebih tua dua tahun darinya. Dan itu sudah satu tahun yang lalu. Karena itu berarti aku juga sudah menjadi setahun lebih tua. Uh, bisa-bisa aku segera menjadi kakeknya.”