Harga Sebuah Keinginan

Nasruddin memiliki seekor kerbau yang dihadiahkan oleh seorang sahabatnya. Nasruddin menyukai kerbau itu, khususnya menyukai sepasang tanduk kerbau itu yang begitu panjang dan mirip dengan dua busur panah. Nasruddin bahkan seringkali membayangkan bahwa kalau saja dia dapat duduk di antara sepasang tanduk itu, maka dia pasti akan seperti seorang raja yang sedang duduk di atas singgasananya.

Suatu hari Nasruddin mendapati kerbau miliknya itu tengah tertidur. Didorong oleh keinginannya yang kian tak tertahankan, Nasruddin segera melompat ke atas kepala kerbau itu sambil berpegangan pada sepasang tanduknya. Kinilah saatnya dia akan membayangkan dirinya seperti seorang raja, pikir Nasruddin.

Namun si kerbau yang terkejut oleh ulah Nasruddin kemudian terbangun dari tidurnya dan secara spontan berdiri sambil melemparkan tubuh Nasruddin yang memberati kepalanya. Nasruddin pun langsung terlempar dan terjatuh hingga pingsan.

Beberapa saat kemudian, istri Nasruddin keluar dari rumah dan mendapati suaminya tengah terkapar di atas tanah dengan luka-luka di tubuhnya. Sang istri pun menangis melihat keadaan suaminya.

“Jangan menangis,” kata Nasruddin kepada istrinya ketika akhirnya tersadar dari pingsannya. “Aku memang merasa sakit, tapi paling tidak aku telah mendapatkan apa yang kuinginkan.”