Nasruddin membawa keledainya ke pasar untuk dijual. Seorang pedagang di sana yang melihatnya segera mendekati dan mulai meneliti keledai yang dibawa Nasruddin.
Untuk mengetahui berapa usia si keledai, pedagang itu mencoba memasukkan tangannya ke dalam mulut si keledai sebagaimana lazimnya yang terjadi dalam jual-beli keledai. Namun si keledai malah menggigit tangan pedagang itu hingga si pedagang menjerit kesakitan. Begitu terlepas dari gigitannya, pedagang itu pun segera lari menjauhi si keledai.
Kemudian datang calon pembeli lain. Orang ini kembali meneliti keledai yang dibawa Nasruddin, dan kemudian mencoba mengelus ekornya. Namun begitu tangannya menyentuh ekornya, si keledai langsung saja menyepak orang itu hingga terjatuh. Sekali lagi orang ini segera lari menjauhi keledai Nasruddin.
Beberapa saat setelah itu, seorang pedagang lain mendekati Nasruddin dan berkata, “Tidak akan ada yang mau membeli keledai Anda, Tuan, soalnya dia suka menggigit dan menyepak.”
“Keledai ini aku bawa ke pasar bukan untuk dijual,” ujar Nasruddin. “Aku hanya ingin orang-orang tahu betapa sial nasib yang menimpaku.”
