Karena memiliki kecerdikan yang jenaka, Nasruddin Hoja pernah diangkat menjadi penasihat pribadi raja. Rupanya sang raja menginginkan bisa mendapat nasihat sekaligus hiburan dari Nasruddin.
Suatu hari sang raja tengah merasa lapar yang teramat sangat. Karenanya, segera saja para tukang masak di dapur istana menghidangkan banyak masakan yang kebetulan hari itu berisi banyak sayuran. Karena merasa sangat lapar, maka sang raja pun menyantapnya dengan begitu lahap.
“Ini memang sayuran terbaik di dunia,” kata sang raja setelah menikmati makannya. “Bukan begitu, Nasruddin?”
“Benar, Tuanku,” sahut Nasruddin. “Sayuran ini adalah yang terbaik di dunia.”
Karena melihat raja mereka menyukai masakan tersebut, maka para tukang masak pun seringkali membuat masakan seperti itu. Akibatnya, hanya berselang seminggu setelah itu sang raja sudah bosan dengan masakan sayuran tersebut.
“Singkirkan semuanya ini!” teriaknya saat melihat masakan yang sama dihidangkan kepadanya. “Aku benci masakan ini!”
Mendengar itu, Nasruddin segera mendekat dan berujar, “Ini memang sayuran yang terburuk di dunia, Tuanku.”
“Uh, tetapi, Nasruddin,” sahut sang raja, “seminggu yang lalu kau mengatakan kalau itu sayuran yang terbaik.”
“Memang benar, Tuanku. Tetapi saya ini adalah pelayan Raja, bukan pelayan sayuran.”
