Malam Pertama Sang Kakek

Pak Broto yang sudah berusia uzur menikahi seorang gadis yang masih imut-imut. Si gadis menyetujui perkawinan itu karena kedua orangtuanya sepertinya memang berharap agar anak gadisnya itu menerima lamaran Pak Broto.

Ketika memasuki malam pertama pengantinnya, sang gadis pun telah mempersiapkan diri di dalam kamar pengantin, sambil berpikir-pikir, apakah suaminya nanti akan kuat menghadapinya.

Ketika Pak Broto masuk ke dalam kamar, kakek tua itu pun mendekati istrinya yang masih muda sambil mengacung-acungkan kelima jari tangannya.

“Nah, Sayang,” kata Pak Broto. “Kau lihat kelima jariku ini...?”

“Ha...? Mau main sampai lima ronde?” sahut istrinya dengan terkejut.

“Bukan. Maksudku, kau mau pilih jari yang mana untuk malam pertama ini...?”