Lelaki Lugu

Ketika akan dinikahkan dengan Parto, Jeni tahu kalau si Parto adalah lelaki yang sangat lugu dan kurang bergaul. Tetapi Jeni mau-mau saja dijodohkan dengan Parto karena si Parto ini termasuk lelaki yang rajin bekerja dan tidak suka macam-macam. Maka menikahlah Jeni dengan Parto.

Malam harinya, saat akan menikmati malam pertama mereka, Jeni sudah siap untuk melayani suaminya itu. Namun Jeni jadi bingung dan heran saat melihat Parto hanya memandangi seluruh tubuhnya yang telah telanjang tanpa melakukan apapun. Parto meneliti tubuh Jeni dari atas sampai bawah dengan cara yang sangat teliti, namun tidak berkata apa-apa.

Jeni jadi semakin heran dan kemudian bertanya, “Ada apa, Mas? Sepertinya mencari sesuatu?”

“Iya, Dik,” sahut Parto. “Kata teman-temanku, setiap wanita pasti memiliki mahkota yang sangat mahal dan tinggi nilainya, yang selalu dijaga oleh pemiliknya dengan hati-hati karena sangat berharga. Dari tadi aku mencari-carinya karena kupikir mahkota itu bisa dijual untuk dijadikan modal buat kita berdagang. Tapi aku kok tidak menemukannya di tubuhmu. Apakah kau telah menjual mahkota itu...?”