Disangka Mabuk

Joni yang baru setahun menikah, menjadi stres karena di-PHK dari tempatnya bekerja, sementara istrinya baru saja melahirkan anak pertama mereka. Kebetulan Joni punya sahabat bernama Hilman yang memiliki usaha di rumahnya. Maka Joni pun meminta bantuan Hilman untuk menerimanya bekerja.

Hilman menyetujui, dan Joni pun mulai bekerja pada Hilman. Bahkan karena sahabat dekat, Hilman pun mengajak Joni untuk selalu makan siang di rumahnya.

Saat makan siang di rumah Hilman, Joni menyaksikan kalau Hilman sangat peduli dan sangat romantis pada istrinya. Saat selesai makan siang, Hilman memuji makanan istrinya, dan lalu mencium pipi istrinya sambil menyatakan ia bangga memiliki istri seperti dirinya. 

Melihat semua itu, Joni merasa heran, karena sepanjang setahun menikah dia tidak pernah melakukan hal semacam itu pada istrinya. Maka Joni pun menanyakan hal itu pada Hilman.

“Aku memang mulai melakukan kebiasaan itu setahun yang lalu, Jon,” terang Hilman. “Menurut penasihat perkawinan yang kutemui, perilaku yang romantis yang semacam itu bisa mempererat hubungan suami istri dan menjadikan rumah tangga semakin harmonis. Jadi, biasanya saat akan berangkat kerja atau sepulang dari kerja, aku selalu menciumnya. Begitu pula saat sehabis makan siang atau setelah makan malam. Dan kurasa efeknya memang bagus bagi hubungan kami.”

Mendengar penjelasan yang panjang lebar itu, Joni pun jadi berpikir, “Apa salahnya kalau itu kucoba untuk kulakukan dengan istriku?”

Maka sore harinya, ketika pulang dari kerjanya, Joni pun segera mencium pipi istrinya saat ia baru sampai di rumah. Joni juga menyatakan kalau ia sangat bangga memiliki istri seperti dirinya, dan beberapa kata romantis lainnya.

Di luar dugaan Joni, si istri malah menangis mendapatkan semua perlakuan yang manis itu.

“Kenapa kamu menangis?” tanya Joni dengan heran.

“Ini benar-benar hari yang buruk bagiku!” Si istri pun menjelaskan, “tadi bayi kita jatuh dari tempat tidurnya. Lalu mesin cuci rusak dan pipa air tersumbat hingga air tak bisa keluar. Seharian ini aku sibuk mengurusi ini-itu, dan sekarang kamu pulang dalam keadaan mabuk, padahal baru kemarin kamu di-PHK!”