Harmoni yang Patah

Bila hidup terasa berat untuk diteruskan
Karena kejamnya kenyataan
Diri tak mampu lunakkan bayangan
Hinggapi mimpi yang terus menari
Angan terbang ke kisi-kisi langit
Namun kaki terbenam di lumpur berdebu

Harmoni hidup, harmoni kesejatian
Tapi yang sejati selalu diingkari
Inginkan kesejatian yang seindah harmoni
Harmoni pergi tinggalkan diri

Pesimisme lingkupi sendu pagi hari
Berat melangkah gapai tujuan
Tiada lagi tekad
Telah pergi api semangat
Bara di dada hanya menyiksa
Kobarkan api dendam pada tawa ceria

Harmoniku patah di ujung tanduk
Tak kuasa suarakan kemerdekaan
Hilang berganti malam kelam
Malam demi malam yang pendek dan panjang
Seperti napasku
Seperti kotor paru-paruku
Seperti tersumbat urat nadiku

Seperti retaknya lukisan impianku

Harmoniku retak di ambang pelangi
Siapa salah, aku tak mengerti
Lagu merdu tak lagi kudengar
Yang ada hanya harapan yang dipaksakan

Harmoniku patah di batas cakrawala
Diperkosa jemari ketamakan
Yang ada cuma penantian
Yang tertinggal hanya kepasrahan

Oh, dengarkan kepadaku...!
Dengarkan padaku harmoni yang merdu
Sirnakan di sini sendu dan bisu
Kan kugapai engkau
Kan kupeluk engkau

Bila telah kudapatkan
Kugenggam, tak kan kulepaskan
Menjadi keabadian untuk jalanku
Ya!
Akan kurekatkan kembali harmoniku yang patah itu