Ketika masih bujangan, Abun terbiasa gonta-ganti pasangan dan sudah terbiasa melakukan hubungan intim dengan wanita, entah pacarnya ataupun di lokalisasi. Karenanya, Abun pun sudah tahu bagaimana memperlakukan wanita, bagaimana teknik seks dari yang paling umum sampai yang paling aneh.
Suatu hari Abun menikah dengan seorang perempuan bernama Vonni. Pernikahan itu terjadi karena dorongan orangtua Abun yang sudah menginginkan anak lelakinya itu segera memiliki keluarga.
Di malam pertama, Abun pun menghadapi istrinya dengan penuh rasa percaya diri karena dia sudah terbiasa bergaul intim dengan perempuan.
Seusai bermain cinta, Abun berkata pada istrinya, “Bagaimana, Sayang? Aku hebat, kan?”
“Iya, Mas. Kamu benar-benar hebat,” sahut istrinya. “Bahkan jauh lebih hebat dibanding ayahmu.”
