Karena kebutuhan kosmetik yang tak pernah berhenti, maka produk kosmetik palsu pun banyak bermunculan. Dengan harga murah yang ditawarkannya, banyak orang yang terkecoh dan membeli produk palsu tersebut, baik disengaja atau memang tidak tahu.
Padahal, meski mungkin kita bisa menghemat uang karena membeli produk yang murah, tetapi kosmetik yang palsu akan memberikan kerugian jangka panjang. Karena namanya saja sudah palsu, maka kualitasnya pun tidak akan bisa seunggul barang yang asli. Lebih dari itu, penggunaan kosmetik palsu dapat menyebabkan penggunanya rentan terkena kanker kulit.
Karenanya, lebih baik membeli produk yang asli meski sedikit lebih mahal, daripada membeli kosmetik palsu yang tampaknya murah tapi memberikan kerugian untuk jangka panjang.
Nah, bagaimana cara membedakan mana produk kosmetik yang asli, dan mana yang palsu? Berikut ini tip yang bisa Anda perhatikan.
Perhatikan harganya. Ini cara yang paling mudah. Apabila harganya murah atau sangat murah, maka Anda perlu hati-hati.
Lihat dan perhatikan apakah ada nomor registrasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) pada produknya. Setiap produk, baik obat, makanan, atau kosmetik yang beredar, wajib mencantumkan nomor izin edar, atau nomor registrasi BPOM yang menjamin produk tersebut aman dan asli.
Bacalah kandungan produknya. Kenali keamanan kandungan dan bahan yang dipakai dalam suatu produk. Hal ini bisa dilihat pada wadah atau kemasannya. Bahan berbahaya yang dilarang digunakan pada kosmetik oleh BPOM antara lain adalah merkuri, asam retinoat, tretinoin/tretinoin acid, hidrokinon, dan rhodamin B.
Kenalilah varian produk atau perbedaan kemasannya. Biasanya, produk palsu menggunakan kemasan yang berbeda. Misalnya, kalau produk yang asli menggunakan kemasan warna emas, produk yang palsu menggunakan kemasan warna kuning keemasan, dan semacamnya.
Biasakan membeli produk kosmetik di tempat yang terpercaya, atau gerai resmi, karena biasanya mereka hanya mengambil produk dari distributor atau pabrik secara resmi.