Pentingnya Minum Setelah Makan

Ada suatu pendapat umum yang mengatakan bahwa makan diselingi minum bisa membahayakan pencernaan. Namun, penelitian yang dilakukan oleh tim gizi New York Nutrition Center pimpinan Peneloppe Mitchell menunjukkan bahwa minum membantu proses pencernaan makanan hingga menjadi partikel yang akan dikirim ke aliran darah. Sesendok nasi membutuhkan kerjasama sistem pencernaan, termasuk mulut, perut, pankreas, kantung empedu, usus kecil, dan organ lain.

Proses pencernaan dimulai dengan mengunyah, mencampur, dan memindahkan makanan. Makanan tercampur dan melebur jadi bagian kecil dan masuk ke kerongkongan menuju perut. Saat berada di perut, makanan mencair, tak ubahnya mesin blender yang menghancurkan makanan. Saat inilah perut membutuhkan cairan untuk melumatkan makanan padat untuk menyempurnakan proses penghancurannya.

Makanan yang telah cair tadi secara kimia dicerna lewat bantuan asam dalam perut dan enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas. Di sanalah partikel makanan dilebur dalam ukuran mikroskopis untuk dikirim ke pembuluh darah.

Sepanjang hari, tubuh menghasilkan hampir dua galon cairan hasil pencernaan. Sebagian besar cairan ini diserap kembali dalam usus kecil dan besar sebelum dibuang dalam bentuk kotoran. Anda memerlukan air minum, sari buah dan minuman lainnya untuk menyuplai kebutuhan cairan bagi pencernaan. Terlalu sedikit air yang diminum saat makan atau di antara waktu makan akan memperlambat proses pembuangan dari usus dan berakibat sembelit.

Jadi, banyaklah minum, khususnya setelah makan.