Jam sembilan pagi itu, Abun terlihat sudah pulang dari kantornya dan kini tengah berjalan dengan tergopoh-gopoh menuju ke rumahnya. Salah seorang tetangga yang melihatnya kemudian bertanya dengan heran, “Kok sepagi ini sudah pulang, Pak Abun? Ada yang ketinggalan?”
“Iya,” jawab Abun. “Saya lupa mencium istri saya tadi saat akan berangkat ke kantor.”
Si tetangga pun mengangguk-angguk sambil tersenyum, merasa kagum dengan kebaikan dan kesetiaan Abun pada istrinya.
Sementara Abun yang telah sampai di rumah segera mencium istrinya, dan kemudian kembali berangkat ke kantor dengan diantar istrinya sampai pintu rumah.
Tiga hari kemudian, pada jam sembilan pagi juga, Abun kembali terlihat terburu-buru pulang ke rumahnya. Tetangga yang kemarin melihat hal itu langsung saja menyapa dengan senyumnya.
“Wah, pasti Pak Abun kelupaan nyium istri lagi ya?” sapa si tetangga.
“Oh, bukan,” sahut Abun. “Istri saya sedang pulang ke rumah orangtuanya.”
“Lalu apa yang terlupa?”
“Saya lupa belum mencium pembantu saya yang cantik itu...”