Jono tengah menunggu proses kelahiran anak pertamanya di rumah sakit. Rintihan istrinya terdengar semakin jelas di telinga Jono yang menunggu di depan ruang persalinan.
Kemudian terdengarlah suara tangis bayi, dan Jono pun lega karena akhirnya bayinya bisa lahir dengan selamat. Setelah itu Jono pun masuk ke ruang persalinan untuk menengok kondisi anak dan istrinya.
“Selamat atas kelahiran anak pertamanya, Pak,” kata sang bidan yang menangani kelahiran itu.
“Terima kasih,” sahut Jono. “Berapa kilo beratnya, Bu?”
“Empat koma sembilan,” jawab si bidan.
“Wah, besar sekali. Tentu robeknya besar sekali ya, Bu?”
“Oh, tentu,” sahut si bidan sambil mulai menjahit ‘punya’ si istri yang tengah terbaring lemas.
Jono memandang sekilas, kemudian nampak risau dan gugup. Seketika dia berkata pada si bidan yang masih menjahit, “Tunggu, tunggu...!”
Si bidan menengok dengan terkejut dan menghentikan jahitannya.
“Tolong jangan dijahit semuanya,” kata Jono dengan panik. “Sisakan sedikit saja buat saya!”