Pak Broto dan Bu Broto adalah pasangan suami istri yang sudah sangat tua sekali. Suatu hari, mereka sepakat untuk mengunjungi tempat pertama kalinya mereka bertemu dulu, sebagai semacam nostalgia.
Maka pagi hari itu pun, mereka berangkat ke sebuah kafe, tempat mereka dulu pertama kali bertemu. Di kafe yang cukup sepi itu, Pak Broto berkata pada istrinya, “Masih ingat ketika kita bertemu pertama kali 50 tahun yang lalu? Kita pergi dari kafe ini, jalan dari sini menuju ke pom bensin, dan saat di pagar itu, kita bercinta dengan gaya main belakang?”
“Tentu saja aku masih ingat, Sayang,” jawab Bu Broto dengan manis.
“Kalau begitu,” lanjut Pak Broto, “demi masa lalu, bagaimana kalau kita kembali ke sana dan melakukannya lagi seperti dulu? Tentu saja posisinya tetap dari belakang.”
Percakapan sepasang kakek-nenek itu rupanya didengar oleh Joni yang duduk sendirian di salah satu meja di kafe itu. Joni tentu saja penasaran dengan percakapan itu, karenanya begitu pasangan tua itu keluar dari kafe, Joni pun segera membuntutinya dari belakang.
Di belakang pom bensin yang tak jauh dari sana, sepasang kakek-nenek itu terlihat mendekati pagar besi, dan Joni melihat si nenek mengangkat roknya serta menurunkan celana dalamnya. Sementara si kakek melepaskan celananya lalu memeluk pinggul si nenek dari belakang. Si nenek lalu mengambil posisi dengan berpegangan pada pagar besi di depannya. Selanjutnya, tubuh keduanya bergerak dengan sangat cepat sekali hingga pagar yang dipegang itu pun nampak bergetar dengan sangat hebat.
Semua gerakan seolah-olah kabur di mata Joni, karena begitu cepat dan hebatnya. Sepasang kakek-nenek itu melakukannya tanpa berhenti sedikit pun sampai akhirnya mereka jatuh ke tanah dan tidak bergerak sama sekali sampai lama.
Joni terpesona. Seumur hidup, belum pernah ia melihat adegan seks yang begitu dahsyat seperti itu.
“Aku harus tahu apa rahasianya,” pikir Joni kemudian. “Kalau seorang kakek tua saja bisa bercinta seperti itu, tentu aku yang masih muda juga akan bisa melakukannya...”
Dengan memberanikan diri, Joni pun lalu menghampiri Pak Broto dan istrinya yang masih terbaring lemah dengan napas ngos-ngosan.
Joni berkata pada Pak Broto, “Kek, selama hidup saya, belum pernah saya melihat siapapun yang bisa bercinta seperti itu. Apa sih rahasianya? 50 tahun yang lalu, Kakek pasti lebih hebat lagi ya...?”
Meski masih dalam kondisi lemah, Pak Broto menjawab, “Nak, 50 tahun yang lalu, pagar sialan itu belum dialiri listrik!”