Menilai Sekretaris dan Atasannya

Hubungan antara seorang sekretaris dengan atasannya seringkali menjadi bahan rumor menyangkut hal-hal yang ‘ngeres’ meski tidak selamanya seorang sekretaris menjalin hubungan khusus dengan bos atau atasannya. Nah, berdasarkan hasil survai entah siapa, berikut ini adalah ciri-ciri dari ‘sekretaris baik’ dan ‘sekretaris genit’, dan ciri-ciri antara ‘bos baik’ dan ‘bos nakal’. Silakan disimak...

Sekretaris baik: “Pak, saya ketikin ya?”
Sekretaris genit: “Pak, saya kitikin ya?”

Bos baik: “Mau dong!”
Bos nakal: “Maauu doooongg...”

Sekretaris baik: Duduk di kursi.
Sekretaris genit: Duduk di lengan kursi.

Bos baik: Menarik napas kalau melihat sesuatu yang tidak benar.
Bos nakal: Menarik napas kalau melihat sesuatu yang ‘tidak benar’.

Sekretaris baik: Memijit keyboard.
Sekretaris genit: Memijit si Bos.

Bos baik: “Kesini!”
Bos nakal: “Sini dong...!”

Sekretaris baik: Smoke after lunch.
Sekretaris genit: Shower after lunch.

Bos baik: “Sini naik mobil.”
Bos nakal: “Sini...naik, dong.”

Sekretaris baik: Pulang larut, lembur, banyak kerjaan.
Sekretaris genit: Pulang larut, lembur, ada ‘kerjaan tambahan’.

Bos baik: “Nanti dinner bareng ya?”
Bos nakal: “Nanti bareng yaa?”

Sekretaris baik: “Sudah siap, Pak?”
Sekretaris genit: “Sudah siap, belum?”

Bos baik: “Ambilkan pakaian saya di laundry.”
Bos nakal: “Ambilkan handuk saya di lemari.”

Sekretaris baik: Waktu tertusuk jarum, “Aww...!”
Sekretaris genit: Waktu tertusuk jarum, “Aahh...!”

Bos baik: “Saya puas dengan pekerjaan kamu.”
Bos nakal: “Saya puas dengan permainan kamu.”

Sekretaris baik: Waktu sedang tertekan, “Aduuh, pussiing!”
Sekretaris genit: Waktu sedang tertekan, “Adduuuuhh...”

Bos baik: Memperhatikan pakaian dan kerja sekretarisnya.
Bos nakal: Memperhatikan pakaian dan gaya sekretarisnya.

Sekretaris baik: Pakaiannya mahal, boros bahan.
Sekretaris genit: Pakaiannya murah, ngirit bahan.

Bos baik: Suka menelan obat dokter.
Bos nakal: Suka menelan ludah.

Sekretaris baik: Tebar senyum.
Sekretaris genit: Tebar pesona.

Bos baik: Suka daun lalapan.
Bos nakal: Suka daun muda.

Sekretaris baik: “Nanti mau keluar, Pak?”
Sekretaris genit: “Sudah mau keluar, Pak?”

Bos baik: Memilih sekretaris dari pengalaman dan kemampuannya.
Bos nakal: Memilih sekretaris dari jam terbang dan keahliannya.

Sekretaris baik: “Keluarnya nanti lama, Pak?”
Sekretaris genit: “Keluarnya masih lama, Pak?”

Bos baik: “Ini gaji kamu.”
Bos nakal: “Ini bayaran kamu.”

Sekretaris baik: Selalu siap melayani tamu dan bos.
Sekretaris genit: Selalu siap melayani.

Sekretaris baik: “Selamat pagi, Pak.”
Sekretaris genit: “Sudah pagi, Pak.”