Suatu malam yang gelap karena turun hujan lebat, mobil yang dikendarai Tante Christine mogok di sebuah desa yang cukup jauh dari kota. Karena tak bisa melanjutkan perjalanan, maka Tante Christine pun kemudian mendatangi salah satu rumah di daerah itu dan mencoba mengetuk pintunya.
“Selamat malam,” sapa Tante Christine dengan ramah pada lelaki tuan rumah yang didatanginya. “Maaf, mobil saya mogok dan tak ada bengkel buka malam-malam begini. Bolehkah saya menginap di rumah Anda semalam saja?”
Si tuan rumah mengangguk. “Silakan.” Lalu dia berpaling ke belakang dan memanggil anak lelakinya. “Jon...! Kesini sebentar...!”
Ketika Joni datang, si ayah berkata kepada anaknya itu, “Tolong bawakan barang Nyonya ini ke kamarnya.”
Joni pun menurut dan mengangkat tas bawaan Tante Christine. Setelah Joni pergi, si ayah berbasa-basi pada Tante Christine, “Joni itu anak kembar saya, dan dia punya saudara kembar bernama Jono.”
Tante Christine mengangguk dan tersenyum.
Saat malam makin larut, hujan turun dengan makin lebat. Tante Christine sangat kedinginan di dalam kamarnya. Diam-diam dia keluar dari kamarnya, dan mengendap-endap menuju ke kamar si kembar Joni dan Jono yang tidur dalam satu kamar.
Saat Joni dan Jono membukakan pintu kamar mereka, Tante Christine menawarkan, “Maukah kalian bermain cinta dengan saya?”
Tentu saja Joni dan Jono bersedia melakukannya.
“Tapi kalian harus pakai kondom,” lanjut Tante Christine, “karena saya tidak mau hamil.”
Joni dan Jono patuh. Dan mereka bertiga pun kemudian bermain cinta di kamar si kembar.
Sepuluh tahun setelah kejadian itu, Jono dan Joni duduk berdua di teras rumah di suatu sore yang gelap karena turun hujan.
Joni berkata pada saudara kembarnya, “Masih ingatkah kamu dengan Tante Christine 10 tahun yang lalu?”
Jono menjawab, “Tentu saja aku masih ingat.”
“Dan dia meminta kita memakai kondom agar dia tidak hamil. Ingat?”
“Ya, aku juga masih ingat hal itu.”
Lalu Joni menarik napas panjang. “Sekarang aku merasa sudah tak kuat memakainya lagi, Jon. Tak peduli dia mau hamil atau tidak, bagaimana kalau kita lepas kondom ini sekarang...?”